bit.ly/facebookbayups bit.ly/blogspotbayups bit.ly/scholarbayups bit.ly/youtubebayups
Tuesday, November 26, 2013
SIMPULAN DAN SARAN PEMBELAJARAN TEMATIK
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dikemukakan kesimpulan implementasi pembelajaran tematik pada SDN di Gugus III Kecamatan Kalasan sebagai berikut:
1. Guru sudah memahami pembelajaran tematik, tetapi masih ada 2 guru yang belum memahaminya.
2. Guru sudah merencanakan pembelajaran tematik dengan menggunakan silabus dan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) yang memiliki tema, tetapi masih ada 8 guru yang tidak menggunakannya.
3. Metode mengajar yang diterapkan para guru dalam implementasi pembelajaran tematik yaitu metode ceramah, kooperatif, dan peragaan.
4. Hambatan yang dihadapi adalah:
a. Minimnya pengetahuan orang tua dan siswa.
b. Lingkungan masyarakat yang tidak kondusif.
c. Keterbatasan alat peraga, buku, dan sosialisasi dinas.
d. Minimnya pengetahuan guru.
5. Upaya guru mengatasi hambatan dengan:
a. Menjelaskan pembelajaran tematik kepada orang tua dan memilih media dan metode yang sesuai untuk siswa.
b. Menyelenggarakan bimbingan belajar di lingkungan masyarakat.
c. Mencari informasi di buku, internet, dan seminar supaya guru memiliki inovasi untuk mengatasi keterbatasan pembelajaran tematik.
d. Berbagi informasi dengan guru tematik yang lain untuk menambah pengetahuan.
B. Implikasi
Implementasi pembelajaran tematik memiliki implikasi terhadap keberhasilan pengenalan tematik secara konkret sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna dan menyenangkan bagi siswa kelas I, II, dan III. Tema yang disampaikan tidak dipengaruhi dengan adanya pemisahan mata pelajaran. Melalui penyampaian tema secara utuh dengan disertai contoh perilaku atau perbuatan baik di sekitar siswa dalam satu atau beberapa hari maka siswa kelas I, II, dan III diharapkan mampu mengetahui konteks tema dengan dihubungkan kejadian sehari-hari.
Pada kenyataannya, implementasi pembelajaran tematik SDN di Gugus III Kecamatan Kalasan belum sepenuhnya diterapkan secara tematik. Keadaan ini disebabkan adanya pemisahan mata pelajaran yang begitu jelas sehingga guru masih kebingungan dalam menjelaskan tema ke siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada penyusunan jadwal pembelajaran tematik yang masih ditulis secara mata pelajaran atau bidang studi dengan jelas. Oleh karena itu, guru tematik SDN di Gugus III Kecamatan Kalasan khususnya guru di kelas I, II, dan III diharapkan mampu merencanakan dan menerapkan tema pembelajaran seperti yang telah tercantum dalam Kurikulum 2013. Dalam kurikulum tersebut, terdapat tema-tema yang dituliskan berbeda-beda dari kelas I sampai dengan VI. Berdasarkan kenyataan tersebut maka implikasinya adalah guru menjadi kesulitan dalam merencanakan, menerapkan, dan mengembangkan pembelajaran tematik secara penuh, merata, dan maksimal.
C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian maka dapat dikemukakan saran seperti berikut:
1. Guru SDN kelas 1, 2, dan 3 Gugus III Kecamatan Kalasan harus selalu berusaha belajar dan meningkatkan pemahaman tentang implementasi pembelajaran tematik dengan belajar dari berbagai sumber dan referensi.
2. Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pendidikan harus lebih giat lagi dalam melakukan sosialisasi, seminar, dan pelatihan tentang pembelajaran tematik, terutama di wilayah Gugus III Kecamatan Kalasan.
3. Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pendidikan harus bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi negeri/ swasta untuk menyeleksi seminar atau pelatihan bagi guru tematik di sekolah dasar dengan menghadirkan pakar/ ahli profesor yang berkompeten di bidang pembelajaran tematik baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment