“Kamu ga ngertiin aku”, “kamu ga peka”, “kamu ga paham maksud aku” dan masih banyak lagi kata-kata yang diucapkan wanita sebagai bentuk keluhan kepada sang pria. Banyak wanita yang mengeluh dan bertanya-tanya kenapa pria tidak peka. Bahkan hal ini dapat menimbulkan persepsi wanita bahwa sang pria terlalu cuek, sang pria tidak sayang dan parahnya lagi menuduh sang pria punya simpanan lagi.
Tidak sedikit pula pria yang bertanya-tanya mengapa mereka masih dianggap tidak peka padahal mereka sudah melakukan berbagai hal untuk dapat mengerti sang wanita. Mereka menganggap kaum wanita sangat rumit sambil mengeluh, ”Hey, gue bukan ahli mentalis bisa baca pikiran cewek!”. Hal ini tentunya sangat menyiksa bagi pria.
Pemikiran tentang ketidak-PEKA-an pria terhadap perasaan wanita, sebenarnya timbul karena kita tidak menyadari bahwa pada dasarnya pria dan wanita tidaklah sama. Saya ulangi lagi, pria dan wanita itu TIDAK SAMA.
Coba perhatikan baik-baik, secara umum banyak fakta yang menunjukkan perbedaan antara pria dan wanita. Dari segi fisik saja sudah sangat jelas perbedaan antara pria dan wanita. Dari segi perilaku, hobi, termasuk cara berfikir dan cara berkomunikasi. Dua hal terakhir yang saya sebutkan itulah yang menyebabkan kenapa banyak pria yang tidak peka atau sensitif terhadap perasaan wanita. Mari saya jelaskan.
Umumnya pria berfikir 80% menggunakan LOGIKA, sedangkan wanita berfikir 80% menggunakan EMOSI. Dengan perbedaan dalam berfikir ini menyebabkan munculnya perbedaan berkomunikasi.
Pria berkomunikasi secara langsung (direct) sesuai dengan apa yang dipikirkan. Sedangkan wanita berkomunikasi secara (indirect) sesuai dengan emosinya. Jika pria berkata A maka yang dimaksud adalah A. Sedangkan wanita, jika berkata A, belum tentu yang dimaksud adalah A. Kemungkinan bisa B, C, D, dan seterusnya. Penyebabnya karena emosi dapat berubah-ubah sesuai dengan mood pada saat itu.
Perhatikan percakapan berikut:
Cowok: kamu dari tadi diem aja, kamu kenapa?
Cewek: Aku ga apa-apa kok.
Cowok: Bagus deh kalo gitu.
Setelah percakapan ini si wanita makin kesal dan cemberut.
Si pria menunjukkan perhatiannya kepada si wanita dengan bertanya. Si wanita menjawab dengan bahasa emosi yang arti sebenarnya adalah ”aku lagi bete”. Tetapi karena pria berfikir menggunakan logika maka yang diterimanya adalah bahasa logika yaitu ”aku ga apa-apa”. Ketika pria membalas ”bagus deh kalo gitu” tentunya si wanita merasa si pria tidak peka. Dari MISSKOMUNIKASI ini dapat menimbulkan permasalahan baru yang dapat berubah menjadi masalah besar.
Lalu bagaimana caranya agar pria berlatih menjadi lebih peka terhadap perasaan wanita? Apa yang harus dilakukan wanita agar maksud dari komunikasinya dapat diterima pria dengan baik? Nantikan artikel saya selanjutnya.