Wednesday, September 14, 2016

cerita ayah


 Agar cerita ayah bisa menjadi jurus andalan yang mampu menaklukkan hati anak, maka ayah perhatikan beberapa hal berikut ini :

1.      Pahami Isi Cerita
Sebelum ayah beraksi maka ayah harus memahami isi cerita yang akan disampaikan. Jangan sampai di tengah seru-serunya cerita, ayah nampak seperti orang linglung seperti Superman yang kena batu Kryptonite atau Spiderman yang gak mampu keluarkan jaring laba-laba. Anak malah berkurang ketertarikannya dan tak mau mendengarkan

2.      Libatkan anak
Agar cerita ini menjadi milik bersama dimana anak ikut dalam aksi ayah, maka jangan sungkan untuk melakukan role play dimana anak diajak menjadi bagian dari isi cerita. Ajak anak untuk berperan sebagai tokoh protagonis di dalam cerita. Hal ini memberi kesan mendalam bagi anak. Jika tak mampu mengajak anak bermain peran, ayah bisa melibatkan anak dengan dialog interaktif. Tidak monolog.

3.      Dinamis
Untuk membuat suasana cerita menjadi dinamis, maka ayah harus memainkan mimik wajah ataupun intonasi suara. Jika terlalu datar, anak menduga ayah bukan sedang bercerita namun sedang menjadi penyiar berita di TV lokal. Tanpa ekspresi yang maksimal. Karena itu, berlatihlah sebelum cerita bagaimana ekspresi wajah ayah saat tersenyum, sedih, marah layaknya audisi pemeran film Uttaran di layar kaca.

4.      Durasi yang pas
Jika terlalu singkat, anak tidak dapat pesan ceritanya. Namun jika terlalu lama, khawatir anak keburu bosan dan banyak kebutuhan. Maka ayah harus pandai mengatur durasi dengan melihat bahasa tubuh anak. Jika mereka sudah mulai menguap, segera closing. Jika perlu buat cerita bersambung yang mengesankan

5.      Berikan Kesimpulan
Inilah yang menjadi ciri khas sang fatherman. Di balik jurus penakluk hati lewat cerita tersimpan nilai moral yang dimengerti oleh anak. Anak tak merasa diceramahi namun memahami pesan dari cerita yang akan terekam dalam memori mereka. Maka, ajak anak untuk menyimpulkan apa pesan di balik cerita tersebut. Jika kesimpulan mereka kurang tepat, segera luruskan agar anak tak salah persepsi.

Bekal ayah agar menjadi sosok pahlawan bagi anak memang tidaklah mudah. Butuh skill sekaligus pencitraan yang kuat. Atau yang dikenal dengan branding. Kelak ketika anak dewasa, dan ditanyakan “Bisakah kamu ceritakan tentang sosok ayah dalam hidupmu?” Ia akan menjawab dengan mantra sakti yang terngiang-ngiang, “Pada zaman dahulu kala...”

by : bendri jaisyurrahman

Membangun perumahan kecil

Langkah 1, Tentukan Jumlah Rumah
Biasanya pembangunan 4 kapling ke bawah tidak akan membutuhkan perijinan yang panjang dan rumit. Maka pilihlah jumlah rumah yang akan Anda bangun 4 unit ke bawah, apakah empat, tiga, dua, atau hanya satu saja. Sesuaikan dengan anggaran dan kemampuan Anda.
Langkah 2, Tentukan Lokasi 
Setelah mengetahui jumlah rumah yang akan dibangun, sekarang saatnya Anda menentukan lokasi yang tepat untuk pembangunan rumah tersebut. Pilihlah lokasi yang strategis dan menguntungkan.
Langkah 3, Hitung Anggaran
Selanjutnya, hitung anggaran yang Anda butuhkan. Misalnya, Anda membangun 4 unit rumah di atas tanah berukuran masing-masing 100m2.
Maka, 4 x 100m2 = 400m2.
Misalnya, harga tanah Rp.500.000/m2
Maka, 400m2 x Rp.500.000 = Rp.200.000.000
Misalnya, biaya pembangunan rumah Rp.50.000.000/unit
Maka, 4 unit x Rp.50.000.000 = Rp.200.000.000
Biaya perijinan IMB dan lain-lain, anggab Rp.10.000.000
Berarti, anggaran yang Anda butuhkan ialah sebanyak Rp.410.000.000
Langkah 4, Cari Dana
Jika Anda memiliki modal yang cukup maka itu bukanlah masalah. Namun, bila modal Anda kurang Anda bisa mengajukan kredit konstruksi kepada bank. Sebelum mulai membangun rumah, sebaiknya Anda sudah mengantongi dana melebihi anggaran yang dibutuhkan, untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Langkah 5, Ajukan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Anda dapat mengurus IMB di kantor Perijinan Terpadu atau kantor Perijinan Satu Atap setempat. Untuk mengurus IMB Anda diharuskan membawa syarat-syarat berikut:
1. Gambar kerja Rumah yang akan dibangun
 
2. Surat pernyataan Tetangga yang disyahkan tetangga kanan, kiri, depan, belakang, RT/RW, Kelurahan, dan Kecamatan
3. Surat Pernyataan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan segala yang ditimbulkan
4. Copy Status Tanah
5. Copy KTP penanggung jawab
6. Copy lunas PBB

  
Langkah 6, Mulai Membangun
Setelah semuanya beres, Anda tinggal membangun rumah. Pastikan pembangunan rumah dilakukan sebaik mungkin, jangan hanya asal jadi. Sebab, kualitas rumah akan ikut menentukan nilai investasi Anda di masa depan.

CONTOH DAFTAR ISI MAKALAH SEMINAR



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR 3
MAKALAH SEMINAR
ABSTRAK 4
PENDAHULUAN 4
PERMASALAHAN 4
PEMBAHASAN 5
KESIMPULAN  6
DAFTAR PUSTAKA 7

Sunday, September 11, 2016

URUTAN PEMBUATAN MAKALAH


Bagian Awal Makalah
a. Lembar Cover, yang memuat :
1) Judul Makalah
2) Logo
3) Tujuan penulisan makalah
4) Nama, No Pokok
5) Nama Program studi
6) Nama Perguruan Tinggi
7) Tahun
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. Daftar Gambar (jika ada)
e. Daftar Tabel (jika ada)

Bagian Inti Makalah
a. Pendahuluan, yang memuat :
1) Umum
2) Maksud dan Tujuan
3) Pendekatan
4) Ruang Lingkup
5) Pengertian-pengertian
6) Tata urutan.
b. Permasalahan
c. Pembahasan
d. Kesimpulan dan Saran
e. Penutup

Bagian Akhir Makalah

a. Daftar Pustaka
b. Lampiran-Lampiran

Catatan :
Margin Kiri berjarak  4 cm
Margin Kanan berjarak 3 cm
Margin Atas berjarak 3 cm
Margin Bawah berjarak 3 cm
Spasi berjarak 2 spasi
Bentuk Huruf  Times New Roman
Besar Huruf   12
Judul dan Sub judul   Bold 14

Followers