Wednesday, November 10, 2021

Systematic Review

 

Definisi Systematic Review

Banyak istilah terkait dengan systematic review, antara lain kita kenal adanya integrative literature.

 Integrative literature dikenal sebagai metode yang menggabungkan banyak studi orisinil. Ada dua jenis integrative literature yaitu literature review (review artikel atau state of the art review) dan systematic review. Apabila dalam systematic review dilakukan analisis statistik formal maka systematic review disebut meta analisis (Sastroasmoro & Ismael, 2008).

 Ada hal yang membedakan literature review dan systematic review, dimana pada literature review umumnya penelusurannya tidak dilaksanakan dengan sistematik, tidak diklasifikasikan dengan kriteria yang sebelumnya ditetapkan serta kurang dilaksanakan telaah kritis serta kurang dilaksanakan evaluasi sistematis terhadap kualitas artikel.

 Systematic review mempunyai kriteria dimana penelaahan terhadap artikel dilaksanakan secara terstruktur dan terencana. Systematic review meningkatkan kedalaman dalam mereview dan membuat rigkasan dalam evidence riset (Davies & Crombie, 2009).

Tujuan Systematic Review

Tujuan sistematic review antara lain menjawab pertanyaan secara spesifik, relevan dan terfokus. Systematic review juga menjarihasil riset, menurunkan bias dari review, mensintesis hasil, mengidentifikasi gab dari riset (Torgerson, 2003). Systematic review juga sering dibutuhkan untuk penentuan agenda riset, sebagai bagian dari desertasi atau tesis serta merupakan bagian yang melengkapi pengajuan hibah riset (Davies & Crombie, 2009).

Langkah dalam Systematic Review

Pelaksanaan Systematic Review mempunyai tahapan:

a.        Mendefinisikan tujuan dari review dan menetapkan tipe dari evidence yang akan membantu menjawab tujuan review.

b.         Pencarian Literatur. Pencarian literatur telah ditetapkan strateginya, apakah hanya literatur yang sudah terpublikasi ataukah termasuk laporan riset yang tidak terpublikasi. Tahun terbit juga ditetapkan batasannya. Penggunaan jenis bahasa (English dan non English), dan juga jenis literatur juga menjadi kriteria systematik review. Jenis literatur sudah ditetapkan sebelumnya yaitu apakah hanya berupa jurnal ataukah termasuk conference prociding, opini ataupun laporan projek. Cara penelusuran secara elektronik, search engines, databases dan websites ataukah pencarian secara manual juga ditetapkan sebelumpelaksanaan sistematik review.

c.        Penilaian study. Penetapan kriteria inklusi termasuk jenis methodology apakah hanya yang kuantitatif ataukah termasuk riset kualitatif.

d.        Mengkombinasikan Hasil. Hasil review setelah dilaksanakan harus dikelompokkan untuk

mendapatkan makna. Penemuan agregration/ pengelompokan ini sering disebut evidence sinstesis.

e.        Menetapkan hasil, penemuan dari penglompokan yag telah dilaksanakan perlu didiskusikan untuk menyimpulan konteks/ hasil review.

Jenis-jenis Systematic Review

a.       Rapid Evidence Assesment Review (REA) Merupakan metode pencariandan evaluasi literature secara cepat tetapi tahapan dan comprehensive dari

review masih sangat terbatas.

b.       User Involvement

Metode pencarian dan evaluasi literatur yang digunakan sebagai persyaratan dalam studi awal riset

c.       Mixed methods

Metode pencarian dan evaluasi literature dengan metode blended yaitu menggunakan kriteria dilaksanakan baik pada riset dengan desain kualitatif muapun kuantitatif. Keuntungan mixed methods akan meningkatkan integritas dari hasil, tetapi kelemahannya adalah ketika ada kategorikal yang belum masuk dalam kriteria review.

 

 

Metode Systematic Literature Review

 


Studi literatur sudah lama saya dengar, tetapi baru kali ini ada istilah systematic literature review (SLR) yang banyak muncul di artikel-artikel jurnal terkini. Studi literatur sistematik ini bermaksud untuk merinci dan menyimpulkan teknologi yang saat ini digunakan dengan manfaat dan batasan yang dimilikinya. Selain itu metode ini bisa juga untuk memperoleh research gap serta wilayah penelitian baru yang menarik untuk diteliti. Framework dan background bisa pula diketahui dengan SLR untuk memposisikan riset baru.

SLR memiliki tiga langkah/tahapan yaitu Planning, Conducting dan Reporting. Sebenarnya langkah ini pernah saya jalankan, hanya saja tidak sistematis, ada yang Planning dan Conducting saja tanpa Reporting, misalnya. SLR sendiri diperkenalkan oleh Barbara Kitchenham, silahkan unduh di sini. Awalnya SLR (atau disingkat juga SLRs) merupakan pengembangan dari Evidence-Based Software Engineering (EBSE) yang masuk ranah rekayasa perangkat lunak.

Planning

Pada fase ini identifikasi terhadap apa yang dibutuhkan dalam melakukan studi literatur harus sudah fix. Berbeda dengan membaca novel yang kita sendiri tidak tahu isinya dan butuh “surprise” ketika membacanya. Membaca artikel ilmiah kita harus tahu terlebih dahulu isinya sebelum membaca, mengetahui di sini adalah gambaran umumnya saja dulu. Yang kedua pada fase ini adalah menentukan pertanyaan penelitian (research question) yang menjadi dasar dalam melakukan studi literatur.

Conducting

Fase ini adalah proses pencarian terhadap sumber-sumber literatur. Terdiri dari: identifikasi penelitian, memilih riset-riset yang utama, meng-asses kualitas suatu literatur, mengekstrak data-data dan terus memonitor, dan mensintesis data. Biasanya LSR menggunakan media “searching” yang sudah tersedia di beberapa pengindeks (Scopus, SAGE, IEEE Explore, Wiley Online, Science Direct, dan lain-lain. Biasanya penggunaan String sangat membantu (dengan logika OR dan AND), misal: ((“technology-organization-environment” OR “TOE” ) AND (“framework” OR “conceptual framework” OR “structure”)).

Reporting

Fase ini menghasilkan bahan-bahan literatur yang sudah tersistematis dengan baik. Biasanya dari ratusan artikel diolah menjadi puluhan dan akhirnya belasan yang siap dibaca dan dianalisa. Biasanya ada tiga tahapan yaitu Database Search dari pengindeks-pengindeks yang tersedia di internet (baik gratis/berbayar) yang memperoleh data sebanyak ratusan. Berikutnya Abstract, Title, and Keyword review yang mensortirnya menjadi puluhan saja. Terakhir adalah Full Review sebanyak kira-kira belasan. Tentu saja jumlah tidak harus seperti contoh di atas.

Followers