bit.ly/facebookbayups bit.ly/blogspotbayups bit.ly/scholarbayups bit.ly/youtubebayups
Wednesday, September 14, 2016
cerita ayah
Agar cerita ayah bisa menjadi jurus andalan yang mampu menaklukkan hati anak, maka ayah perhatikan beberapa hal berikut ini :
1. Pahami Isi Cerita
Sebelum ayah beraksi maka ayah harus memahami isi cerita yang akan disampaikan. Jangan sampai di tengah seru-serunya cerita, ayah nampak seperti orang linglung seperti Superman yang kena batu Kryptonite atau Spiderman yang gak mampu keluarkan jaring laba-laba. Anak malah berkurang ketertarikannya dan tak mau mendengarkan
2. Libatkan anak
Agar cerita ini menjadi milik bersama dimana anak ikut dalam aksi ayah, maka jangan sungkan untuk melakukan role play dimana anak diajak menjadi bagian dari isi cerita. Ajak anak untuk berperan sebagai tokoh protagonis di dalam cerita. Hal ini memberi kesan mendalam bagi anak. Jika tak mampu mengajak anak bermain peran, ayah bisa melibatkan anak dengan dialog interaktif. Tidak monolog.
3. Dinamis
Untuk membuat suasana cerita menjadi dinamis, maka ayah harus memainkan mimik wajah ataupun intonasi suara. Jika terlalu datar, anak menduga ayah bukan sedang bercerita namun sedang menjadi penyiar berita di TV lokal. Tanpa ekspresi yang maksimal. Karena itu, berlatihlah sebelum cerita bagaimana ekspresi wajah ayah saat tersenyum, sedih, marah layaknya audisi pemeran film Uttaran di layar kaca.
4. Durasi yang pas
Jika terlalu singkat, anak tidak dapat pesan ceritanya. Namun jika terlalu lama, khawatir anak keburu bosan dan banyak kebutuhan. Maka ayah harus pandai mengatur durasi dengan melihat bahasa tubuh anak. Jika mereka sudah mulai menguap, segera closing. Jika perlu buat cerita bersambung yang mengesankan
5. Berikan Kesimpulan
Inilah yang menjadi ciri khas sang fatherman. Di balik jurus penakluk hati lewat cerita tersimpan nilai moral yang dimengerti oleh anak. Anak tak merasa diceramahi namun memahami pesan dari cerita yang akan terekam dalam memori mereka. Maka, ajak anak untuk menyimpulkan apa pesan di balik cerita tersebut. Jika kesimpulan mereka kurang tepat, segera luruskan agar anak tak salah persepsi.
Bekal ayah agar menjadi sosok pahlawan bagi anak memang tidaklah mudah. Butuh skill sekaligus pencitraan yang kuat. Atau yang dikenal dengan branding. Kelak ketika anak dewasa, dan ditanyakan “Bisakah kamu ceritakan tentang sosok ayah dalam hidupmu?” Ia akan menjawab dengan mantra sakti yang terngiang-ngiang, “Pada zaman dahulu kala...”
by : bendri jaisyurrahman
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment