bit.ly/facebookbayups bit.ly/blogspotbayups bit.ly/scholarbayups bit.ly/youtubebayups
Tuesday, November 26, 2013
METODE PENELITIAN PEMBELAJARAN TEMATIK
A. Jenis Penelitian Kualitatif
Ethnography is qualitative design in which the researcher describes and interprets the shared and learned patterns of values, behaviors, beliefs, and language of a culture-sharing group (Cresswell, 2007: 68). Menurut Cresswell, etnografi adalah desain penelitian kualitatif dimana peneliti mendeskripsikan dan menginterpretasikan pola belajar dan berbagi dari bahasa, kepercayaan, perilaku, dan nilai dari kelompok yang berbagi budaya.
Pada proses penelitian kualitatif terjadi kegiatan seperti membaca, berpikir, meneliti, menulis, mengulangi pemikiran ulang, dan menulis kembali (Meloy, 2008: 141). Penelitian kualitatif akan menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis, kata dari lisan orang, serta perilaku objek penelitian yang diamati. Studi ethnographik merupakan salah satu deskripsi tentang cara subyek penelitian berpikir, hidup, berperilaku; kalau subyek studi penelitian adalah anak-anak TK, maka mereka dihayati dan dideskripsikan sebagaimana persepsi mereka (Muhadjir, 2007: 147). Deskripsi penelitian etnografi ini adalah cara guru di kelas I, II, dan III SDN Gugus III Kecamatan Kalasan dalam berpikir dan berperilaku dalam kegiatan implementasi pembelajaran tematik serta dideskripsikan sebagaimana persepsi mereka.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Lima sekolah dasar negeri yang terdapat di Gugus III Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dijadikan tempat penelitian. Kelima sekolah dasar negeri itu adalah SDN Kalasan 1, SDN Kalasan Baru, SDN Bogem 1, SDN Bendungan, dan SDN Kowangbinangun. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2013 sampai dengan bulan Mei Tahun 2013.
C. Subjek atau Responden
Subjek penelitian ini adalah guru kelas I, II, dan III. Penelitian dengan subjek guru kelas I, II, dan III adalah untuk mengetahui cara guru merencanakan dan menerapkan pembelajaran tematik. Kriteria pemilihan subjek penelitian berdasarkan guru yang mengajar di kelas I, II, dan III sekolah dasar negeri pada Gugus III Kecamatan Kalasan. Pemilihan guru di kelas I, II, dan III disebabkan pembelajaran tematik yang dijelaskan dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) berlangsung pada kelas I, II, dan III. Guru yang mengajar di kelas I, II, dan III sekolah dasar negeri disebut guru kelas kelas I, II, dan III walaupun tidak semua pelajaran diajarkan sebagai contoh pelajaran agama dan olahraga.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Teknik Pengumpulan Data
Meloy (2008: 142) berpendapat bahwa data collection involved observation, document review, and in-depth individual interviews. Pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini melibatkan observasi partisipatif, mereview dokumen, dan wawancara perorangan.
a. Teknik Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat, mengungkap data, dan gejala yang terdapat pada SDN di Gugus III Kecamatan Kalasan. Melihat bagaimana proses belajar mengajar di kelas, keterlibatan murid, keadaan kinerja guru dan lain sebagainya dalam implementasi pembelajaran tematik SDN pada Gugus III Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman. Penelitian pendidikan memiliki konsentrasi studi yang dilakukan di ruang kelas dan sekolah. Karakteristik kebiasaan untuk memperspektifkan antar interaksi yang bersifat simbolis, fenomena, dan ethnomethodologi akan menarik minat peneliti pendidikan (Cohen, Manion, & Morrison, 2005: 26).
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melibatkan peneliti sebagai partisipan dan pengamat dalam kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam ruang kelas. Catatan lapangan hasil observasi disusun berdasarkan kenyataan yang dilihat, didengar, dialami, dan dipikirkan peneliti selama berlangsungnya pengumpulan data.
b. Teknik Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menggali informasi lebih dalam tentang keadaan kelas dan sekolah dan kondisi proses belajar mengajar. Melalui wawancara ini, diharapkan terdapat informasi dan memberikan gambaran yang menyeluruh tentang implementasi pembelajaran tematik pada SDN di Gugus III Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman. Wawancara dilakukan secara perorangan terhadap guru-guru kelas I, II, dan III dimana guru-guru tersebut bersedia melakukan wawancara.
Wawancara dengan informan dilakukan dengan dua cara. Pertama, wawancara dilakukan dengan mendengarkan dan memperhatikan segala suatu informasi yang dikatakan informan. Informasi wawancara ini ditambahkan ke dalam catatan lapangan hasil wawancara. Kedua, wawancara dilakukan secara langsung dengan alat perekam. Penggunaan alat perekam adalah untuk menyimpan hasil wawancara yang berkaitan dengan pertanyaaan-pertanyaaan sesuai pedoman wawancara. Hasil wawancara dari alat perekam ditranskripkan ke dalam catatan lapangan hasil wawancara.
c. Teknik Dokumentasi
Kajian dokumentasi dilakukan dengan cara mempelajari berbagai dokumen yang mendukung pelaksanaan implementasi pembelajaran tematik. Pengambilan gambar dan penyimpanan data administrasi digunakan untuk dijadikan pedoman dalam melakukan dokumentasi sesuai dengan kondisi yang dihadapi di lapangan. Pengambilan dokumentasi dalam penelitian implementasi pembelajaran tematik pada SDN di Gugus III Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan sebagai penguat data yang akan diperoleh, mempermudah peneliti untuk menganalisa kegiatan-kegiatan yang terjadi di kelas dan di sekolah tersebut.
Cara untuk mengumpulkan data dokumen antara lain dengan menyimpan dan mencatat arsip keadaan gedung sekolah, arsip ketersediaan silabus tematik, arsip ketersediaan rencana pelaksanaan pembelajaran tematik, menyimpan arsip ketersediaan keadaan tenaga guru/ pengajar kependidikan, dan arsip ketersediaan jadwal kegiatan pembelajaran kelas 1, 2, dan 3. Menurut Cresswell (2010: 266), gagasan penelitian kualitatif adalah memilih para partisipan dan dokumen atau materi visual penelitian yang dapat membantu peneliti memahami masalah yang diteliti dalam pengumpulan data.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, instrumen kunci pengumpul data adalah peneliti tetapi bukti atau lembar tertulis yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data adalah pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti bertindak sebagai perencana dan pengumpul data di lapangan, sebagai analis, dan sebagai pelapor hasil penelitian. Instrumen untuk teknik wawancara yaitu pedoman wawancara, instrumen untuk teknik observasi yaitu pedoman observasi, dan instrumen untuk teknik dokumentasi yaitu pedoman dokumentasi.
Pedoman wawancara digunakan untuk menemukan informasi tentang implementasi pembelajaran tematik dengan para guru kelas 1, 2, dan 3 pada Sekolah Dasar Negeri di Gugus III Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Pedoman wawancara terdapat pada lampiran 1a halaman 83.
Pedoman observasi digunakan untuk melihat situasi implementasi pembelajaran tematik yang berlangsung dalam kelas 1, 2, dan 3 pada Sekolah Dasar Negeri di Gugus III Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Pedoman observasi terdapat pada lampiran 1b halaman 85.
Pedoman dokumentasi digunakan untuk melakukan pengumpulan dan penyimpanan data administrasi terkait pembelajaran tematik para guru kelas 1, 2, dan 3 pada Sekolah Dasar Negeri di Gugus III Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Pedoman dokumentasi terdapat pada lampiran 1c halaman 87.
E. Keabsahan Data
Menurut Sugiyono (2009: 366), untuk menguji keabsahan data masih ada 4 hal yang harus diuji. Keempat hal tersebut yaitu kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.
1. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan triangulation. Menurut Sugiyono (2009: 273) triangulation dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekkan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Hal ini akan dilaksanakan peneliti selama pengambilan dan pengumpulan data dilakukan. Pada uji kredibilitas, pengecekan data penelitian dilakukan dengan adanya konsultasi dengan para guru tematik.
2. Uji Transferabilitas
Menurut Sugiyono (2009: 276) bahwa transferabilitas ini sama halnya dengan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif dan uji transferabilitas ini dapat dilakukan dengan penyusunan laporan penelitian secara sistematis, rinci, jelas, dan dapat dipercaya. Oleh karena itu penyusunan laporan penelitian ini sebisa mungkin akan dilakukan secara sistematis agar bisa diterima oleh orang lain. Selain itu, penelitian ini akan disertai dengan dokumentasi-dokumentasi selama penelitian berlangsung, sehingga derajat kepercayaan pada hasil penelitian ini tinggi. Pada uji transferabilitas, tesis ini ditulis mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan pihak universitas.
3. Uji Dependabilitas
Dependabilitas dalam penelitian kuantitatif sama dengan reliabilitas, di mana penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut (Sugiyono, 2009: 277). Peneliti akan meminta bantuan orang lain, dalam hal ini adalah pembimbing tesis yang telah ditentukan, yang sejak awal memahami dan mengerti tentang penelitian ini. Karena uji dependabilitas ini dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian mulai dari peneliti menentukan fokus hingga membuat kesimpulan. Uji dependabilitas penelitian ini dibuktikan dengan adanya pemeriksaan oleh pembimbing tesis dari BAB I sampai dengan BAB V dengan dilengkapi pemeriksaan lampiran-lampiran yang mendukung.
4. Uji Konfirmabilitas
Uji konfirmabilitas dalam penelitian kuantitatif sama halnya dengan uji obyektivitas, di mana penelitian dikatakan obyektif jika hasil penelitian disepakati banyak orang (Sugiyono, 2009: 277). Uji konfirmabilitas ini dapat dilakukan setelah melakukan uji transferabilitas dan dependabilitas dilakukan. Hal ini dapat dikatakan, jika uji transferabilitas dan dependabilitas telah dilakukan, sama halnya peneliti juga telah melakukan uji konfirmabilitas. Uji konfirmabilitas penelitian ini dibuktikan dengan adanya persetujuan dari para penguji tesis untuk mengkonfirmasi hasil penelitian ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment