Monday, April 23, 2012

Suami harus maklum


Seorang suami harus memaklumi kecemasan dan ketakutan seorang istri yang belum pernah melakukan hubungan seksual, pada malam pengantin. Maka suami harus mampu menahan diri sambil menciptakan suasana erotik, dan memberikan rangsangan seksual yang cukup efektif agar sang istri benar-benar menjadi siap, baik secara fisik maupun psikis. Dalam keadaan cukup terangsang dan siap secara total, sang istri tidak akan diganggu oleh rasa sakit. Atau kalau pun masih muncul rasa sakit, akan diterima sebagai sesuatu yang wajar, bukan sebagai sesuatu yang menyiksa.
Demikian pula dengan kegiatan hubungan seksual, dapat diterima dan dilakukan sebagai suatu kebutuhan dan ekspresi cinta suami-istri. Kesan yang membekas di hati istri akan sangat berbeda kalau sang suami melakukannya semata-mata berdasar atas dorongan seksualnya sendiri tanpa memperhatikan kesiapan istrinya, baik secara fisik maupun psikis.
Sebaliknya, kalau istri telah berpengalaman sedang sang suami “masih perawan”, maka istri diharapkan dapat memaklumi ketidakharmonisan yang terjadi pada malam pertama. Di sini sang istri dituntut bersabar, memberi waktu kepada suaminya agar memahami bagaimana hubungan seksual yang sebenarnya. Ketidaksabaran istri dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan pada sang suami. Kasus suami di atas merupakan contoh jelas tentang ketidaksabaran atau sikap tidak menyenangkan di pihak istri, yang berakibat buruk terhadap seksualitas suami. Dan lebih menyedihkan, itu terjadi pada malam pengantin.
Berbeda dengan suami-istri yang sebelumnya telah berpengalaman secara seksual, terlepas dari norma moral atau agama yang ada. Dengan pengalaman itu, tentu mereka tidak terlalu banyak mengalami masalah pada malam pengantin. Paling tidak, bila dibandingkan dengan mereka yang belum berpengalaman sama sekali. Ini dapat dimengerti, karena kegiatan hubungan seksual sebenarnya adalah suatu proses belajar juga. Tidak benar hubungan seksual disebut sebagai kegiatan yang bersifat alamiah, artinya bukan hasil belajar.
Tetapi bukan berarti pasangan yang sudah lama menikah atau sudah lama berpengalaman dalam melakukan hubungan seksual pasti mengerti benar tentang seksualitas. Ini terbukti dari banyaknya pasangan suami-istri yang telah lama menikah tetapi gagal membina kehidupan seksual yang harmonis karena ketidakmengertian tentang seksualitas, baik seksualitas dirinya maupun lawan jenisnya.
Hubungan seksual yang berlangsung benar dan harmonis adalah hasil suatu proses belajar yang didasarkan atas pengetahuan seksualitas yang benar pula. Lalu apakah ini berarti, orang harus berpengalaman seksual dulu sebelum menikah? Tentu saja tidak harus demikian, karena ada nilai-nilai yang mengatur hubungan seksual antarmanusia. Maka akan sangat bermanfaat dan sangat membantu bila pasangan suami-istri dibekali denganpendidikan seks sebelumnya. Tentu saja materinya disesuaikan dengan usia dan kebutuhan mereka sebagai orang dewasa, calon pengantin.
Memang terasa janggal kalau sepasang pengantin baru memasuki kamar pengantin, tetapi tidak tahu apa-apa tentang apa yang akan mereka lakukan. Salah-salah, akibat buruk yang terjadi, seperti pada kedua kasus di atas.
Pendidikan seks khusus untuk orang dewasa atau calon pengantin dapat diberikan dalam bentuk satu paket kursus, yang membahas tentang seksualitas laki-laki dan perempuan. Teknik melakukan hubungan seksual merupakan sebagian materi khusus itu. Dengan demikian, pengantin baru memiliki pengetahuan yang cukup tentang seksualitas dirinya dan lawan jenisnya, dan tentu saja tentang apa yang mereka lakukan pada malam pertama. Materi pendidikan seks untuk orang dewasa ini tentu saja sangat berbeda dengan materi pendidikan seks untuk remaja, apalagi untuk anak-anak.
Dengan memiliki pengetahuan yang benar tentang seksualitas diri sendiri dan lawan jenisnya, hubungan seksual pertama kali akan berlangsung lebih baik walaupun mungkin belum seperti yang diharapkan. Tetapi paling tidak, trauma seksual dapat dihindari sehingga tidak terjadi akibat buruk seperti yang dialami oleh kedua kasus di atas. Selanjutnya melalui proses belajar pasangan itu harus berusaha membina kehidupan seksualnya agar berlangsung harmonis.
Walaupun demikian, bukan berarti gangguan seksual tidak akan terjadi sama sekali. Gangguan fungsi seksual yang menimbulkan ketidakharmonisan dalam hubungan seksual, mungkin saja terjadi mengingat faktor penyebabnya bervariasi. Kalau ini terjadi diharapkan pasangan itu menyadari, gangguan yang ada harus dilenyapkan agar dapat dicapai kehidupan seksual yang harmonis.
Penyebab terbesar wanita menjadi sedingin es adalah faktor psikis. Umumnya, masalah psikoseksual merupakan awal mula frigiditas, sebaliknya jarang sekali medis.
Banyak masalah yang membuat wanita menjadi sedingin es. Seorang wanita tidak serta-merta menjadi dingin. Bisa saja sebelumnya kehidupan intimnya baik-baik saja.
Frigiditas bisa timbul di tengah pernikahan karena suatu perasaan kecewa yang berat terhadap pasangan, merasa dikhianati, atau ada kemarahan yang ditutupi.
Laki Laki  dan Wanita diciptakan memang sedemikian berbeda, sehingga dalam Hubungan Seksualitas Suami Istri pun banyak perbedaan, tetapi justru dengan perbedaan antara keduanya inilah akan tercipta harmonisasi Hubungan Seksualitas Suami Istri. Pria cenderung mempunyai orientasi fisik, sementara wanita lebih kepada hubungan (relasional).
Wanita bisa lebih terangsang melalui  perasaan, bau bau an, sentuhan lembut, dan kata-kata mesra, sedangkan pria bisa terangsang dengan bentuk serta penglihatan mereka. Wanita biasanya menginginkan seks lebih jarang. Para pria sering menginginkan Hubungan Seksualitas Suami  Istri kapan saja dan dimana saja, memiliki respon seksual yang cepat dan susah terganggu. sementara wanita mempunyai respon seksual yang sedikit lebih lama dan lebih gampang terganggu dengan suasana dan lingkungan sekitarnya.
Jadi, bagi para suami ingatlah bahwa wanita pasangan Anda memberikan respon pada apa yang mereka rasakan. Sehingga untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Hubungan Seksualitas Suami Istri sering-seringlah menambah ‘deposit’ dalam rekening emosional pasangan untuk mempertahankan kedekatan yang akan memberikan dorongan kepada  dia sehingga lebih mudah  “tersambung” dengan anda secara seksual.

No comments:

Followers