Bagi dosen yang lulus serdos 2018 yang belum mengikuti pelatihan Beban Kerja Dosen, silahkan download materi dan cara pengisian BKD serta software BKD yang diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah I Sumatera Utara.
http://seminar-id.com/berita-773-download-materi-workshop-beban-kerja-dosen-yang-diselenggarakan-oleh-lldikti-wilayah-i-sumatera-utara.html
bit.ly/lagubyyoups bit.ly/blogbyyoups https://bit.ly/scholarbayups https://bit.ly/sintabayu bit.ly/facebookbyyoups
Friday, August 24, 2018
Wednesday, August 15, 2018
PENGAJUAN ISSN
1. Pengajuan ISSN masih menggunakan prosedur yang sama,
2. Sistem Repositori Ilmiah Nasional dikembangkan untuk
upload data hasil penelitian agar terbuka dan memberi manfaat bagi masyarakat
luas.
3. Rujukan (Rumah Jurnal Keilmuan)
menjadi alternatif
hosting bagi jurnal baru yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi, lembaga
penelitian, asosiasi bidang ilmu, dll yang kesulitan untuk menerbitkan jurnal
karena keterbatasan dana dan tidak punya ahli IT.
Materi hasil workshop ISSN LIPI, Jakarta, 7 Agustus 2018 bisa didownload di
Mencari publikasi
1. Silahkan cari jurnal terindeks Scopus di sini :
2. Untuk melihat jurnal tersebut masuk kategori Q berapa,
lihat di :
3. Untuk mencari jurnal open access, silahkan cari di
4. Master Journals list yang ada di WoS/Clarivate dapat
dilihat di:
5. Untuk mencari jurnal terakreditasi nasional, silahkan
lihat di:
Friday, June 29, 2018
Reference Management Software Comparison
hai para pembaca yang mengikuti web bayu purbha sakti. saya akan menampilkan perbandingan beberapa aplikasi pengolah referensi.
beberapa gambar di atas dapat dilihat secara lengkap pada file pdf. saya juga akan menyisipkan file pdfnya.
KUM PENELITIAN
1. Buku referensi, mak 40
2. Monograf, mak 20
3. Book chapter int, mak 15
4. Book chapter nas, mak 10
5. Jurnal int bereputasi & berfaktor dampak, mak 40
6. Jurnal int bereputasi, mak 30
7. Jurnal int di luar kategori 6, mak 20
8. Jurnal nas terakreditasi, mak 25
9. Jurnal nasional indek DOAJ bhs Indonesia, mak 15
10. Jurnal nasional indek DOAJ bhs Inggris, mak 20
11. Jurnal nasional, mak 10
12. Jurnal ilmiah yg ditulis dgn bhs resmi PBB namun tidak memenuhi syarat sbg jurnal int, mak 10
13. Hasil penelitian int yang tidak dipublikasikan ber ISSN/ISBN, mak 15
14. Hasil penelitian nas yang tidak dipublikasikan ber ISSN/ISBN, mak 10
15. Poster dalam prosiding int, mak 10
16. Poster dalam prosiding nas, mak 5
17. Hasil penelitian disajikan dalam seminar/symposium/lokakarya, tetapi tidak dimuat alam prosiding yang dipublikasikan int, mak 5
18. Hasil penelitian disajikan dalam seminar/symposium/lokakarya, tetapi tidak dimuat alam prosiding yang dipublikasikan nas, mak 3
19. Hasil penelitian/pemikiran yang tidak disajikan dalam seminar/symposium/lokakarya, tetapi dimuat dalam prosiding int, mak 10
20. Hasil penelitian/pemikiran yang tidak disajikan dalam seminar/symposium/lokakarya, tetapi dimuat dalam prosiding nas, mak 5
21. Hasil penelitian/pemikiran yang tidak disajikan dalam Koran/majalah popular/umum, mak 1
22. Hasil penelitian atau pemikiran atau kerjasama industri yang tidak dipublikasikan (tersimpan dalam perpustakaan), mak 2
23. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah yang diterbitkan (ber ISBN), mak 15
24. Mengedit/menyunting karya ilmiah dalam bentuk buku yang diterbitkan (ber ISBN), mak 10
25. Membuat rancangan dan karya teknologi/seni yang dipatenkan secara internasional, mak 60
26. Membuat rancangan dan karya teknologi/seni yang dipatenkan secara nasional, mak 40
27. Membuat rancangan dan karya teknologi yang tidak dipatenkan; rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan; karya sastra, int, 20
28. Membuat rancangan dan karya teknologi yang tidak dipatenkan; rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan; karya sastra, nas, 15
29. Membuat rancangan dan karya teknologi yang tidak dipatenkan; rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan; karya sastra, lokal, 10.
Sumber: Pedoman Operasional PAK Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen, tahun 2015
Semua nilai kum tersebut tergantung dari tim PAK di PT dan kopertis masing2.
Tuesday, June 26, 2018
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masrakat
Call Paper Jurnal
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masrakat
Terbit Perdana Agustus 2018
Vol.1 No. 1 Tahun 2018
biaya (GRATIS)
Submit online: Link: http://journal.ilininstitute.com/index.php/caradde
Email: ilininstitute@gmail.com
Editor
+6282275641545
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masrakat
Terbit Perdana Agustus 2018
Vol.1 No. 1 Tahun 2018
biaya (GRATIS)
Submit online: Link: http://journal.ilininstitute.com/index.php/caradde
Email: ilininstitute@gmail.com
Editor
+6282275641545
Monday, June 25, 2018
Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara
Call for paper Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara (JPDN) Vol 4 No 1 Juli 2018
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pgsd
ISSN 2579-6461 (Online), ISSN 2460-6324 (Print)
Focus & Scope : berbagai aspek penelitian ke-SD-an
Fasilitas:
1) 2 eksemplar jurnal sekaligus pengiriman diseluruh Indonesia
2) Hasil uji plagiasi PDF dan Link dari software Plagiarisma.Net Versi Premium (sesuai surat edaran Dikti nomor 1773/D2/KP/2016 12 juni 2016)
3) Prefix DOI
4) Terindex:Google Scholar, Crossref, Sinta (Ristekdikti), ISJD (lipi), Indonesia OneSearch (Perpusnas) dll.
Submit atikel di s.id/jpdn kontak email jurnal_jpdn@unpkediri.ac.id WA 085646557006 (kukuh) atau langsung WA dg klik link ini https://api.whatsapp.com/send?phone=6285646557006&text=
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pgsd
ISSN 2579-6461 (Online), ISSN 2460-6324 (Print)
Focus & Scope : berbagai aspek penelitian ke-SD-an
Fasilitas:
1) 2 eksemplar jurnal sekaligus pengiriman diseluruh Indonesia
2) Hasil uji plagiasi PDF dan Link dari software Plagiarisma.Net Versi Premium (sesuai surat edaran Dikti nomor 1773/D2/KP/2016 12 juni 2016)
3) Prefix DOI
4) Terindex:Google Scholar, Crossref, Sinta (Ristekdikti), ISJD (lipi), Indonesia OneSearch (Perpusnas) dll.
Submit atikel di s.id/jpdn kontak email jurnal_jpdn@unpkediri.ac.id WA 085646557006 (kukuh) atau langsung WA dg klik link ini https://api.whatsapp.com/send?phone=6285646557006&text=
Monday, May 28, 2018
Memaknai istiqomah
Segala
puji hanya milik Allah semata Tuhan penguasa alam semesta. Semoga keselamatan
dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada utusan-Nya yang mulia yakni teladan
kita Nabi Muhammad SAW.
Sesungguhnya
nikmat Allâh Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya tidak terbatas. Di antara nikmat
yang paling besar adalah nikmat iman dan islam. Demikian juga nikmat istiqomah
di atas iman. Hal ini ditunjukkan oleh hadits di bawah ini:
Dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: “Wahai
Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan
bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku
beriman’, lalu istiqomahlah”. [HR Muslim, no. 38].
MAKNA ISTIQOMAH
Imam Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah (wafat tahun 795
H) berkata menjelaskan makna istiqomah dan kedudukan hadits ini dengan
mengatakan: “Istiqomah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama yang lurus,
dengan tanpa membelok ke kanan atau ke kiri. Dan istiqomah mencakup melakukan
semua ketaatan yang lahir dan yang batin dan meninggalkan semua perkara yang
dilarang. Maka wasiat ini mencakup seluruh ajaran agama”.[1]
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 112.
فَٱسۡتَقِمۡ
كَمَآ أُمِرۡتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطۡغَوۡاْۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعۡمَلُونَ
بَصِيرٞ ١١٢
Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar),
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta
kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang
kamu kerjakan. [Hûd/11:112].
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Syûrâ ayat 15.
فَلِذَٰلِكَ
فَٱدۡعُۖ وَٱسۡتَقِمۡ كَمَآ أُمِرۡتَۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡۖ وَقُلۡ
ءَامَنتُ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِن كِتَٰبٖۖ وَأُمِرۡتُ لِأَعۡدِلَ بَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ
رَبُّنَا وَرَبُّكُمۡۖ لَنَآ أَعۡمَٰلُنَا وَلَكُمۡ أَعۡمَٰلُكُمۡۖ لَا حُجَّةَ بَيۡنَنَا
وَبَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ يَجۡمَعُ بَيۡنَنَاۖ وَإِلَيۡهِ ٱلۡمَصِيرُ ١٥
Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan
istiqomahlah (tetaplah dalam agama dan lanjutkanlah berdakwah) sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan
katakanlah: “Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allâh dan aku
diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allâh-lah tuhan kami dan
tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu, tidak ada
pertengkaran antara kami dan kamu, Allâh akan mengumpulkan antara kita dan
kepada-Nyalah tempat kembali (kita)”. [Syûrâ/42:15].
ISTIQOMAH HATI DAN ANGGOTA BADAN
Imam Ibnu Rajab al-Hambali berkata: Pokok istiqomah
adalah istiqomah hati di atas tauhid.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat
al-Ahqâf ayat 13.
إِنَّ
ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ
وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ١٣
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami
ialah Allah” kemudian mereka istiqomah (meneguhkan pendirian mereka”.
[al-Ahqâf/46:13].
Ketika hati telah istiqomah di atas ma’rifah
(pengetahuan) terhadap Allâh, khasyah (takut) kepada Allâh, mengagungkan Allâh,
menghormati-Nya, mencintai-Nya, menghendaki-Nya, berharap kepada-Nya, berdoa
kepada-Nya, tawakal kepada-Nya, dan berpaling dari selain-Nya; maka semua
anggota badan juga istiqomah di atas ketaatan kepada-Nya. Karena hati merupakaN raja semua
anggota badan, dan semua anggota badan merupakan tentara hati. Maka jika raja
istiqomah, tentara dan rakyatnya juga istiqomah.
Di dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas bin Mâlik , dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda: Iman seorang hamba tidak
akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan
istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman
dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga. [HR Ahmad, no. 12636].
KEUTAMAAN ISTIQOMAH
Allâh Ta’ala telah
memberitakan keutamaan besar yang akan diraih oleh orang-orang yang istiqomah. Allah berfirman
dalam Al-Qur’an
surat Fushshilat ayat 30.
إِنَّ
ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ
أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي كُنتُمۡ
تُوعَدُونَ ٣٠
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami
ialah Allâh” kemudian mereka istiqomah (meneguhkan pendirian mereka), maka
malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan
janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan jannah yang telah dijanjikan
Allâh kepadamu”. [Fushshilat/41:30].
MOHON
AMPUNAN MELENGKAPI
ISTIQOMAH
Manusia tidak akan mampu melaksanakan agama ini secara
menyeluruh dengan sempurna. Oleh karena itulah Allâh Ta’ala memerintahkan
istighfar setelah memerintahkan istiqomah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Fushshilat ayat 6.
قُلۡ
إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ
إِلَٰهٞ وَٰحِدٞ فَٱسۡتَقِيمُوٓاْ إِلَيۡهِ وَٱسۡتَغۡفِرُوهُۗ وَوَيۡلٞ
لِّلۡمُشۡرِكِينَ ٦
Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia
seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha
Esa, maka istiqomahlah (tetaplah pada jalan yang lurus) menuju kepada-Nya dan
mohonlah ampun kepada-Nya. dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang
mempersekutukan-Nya. [Fush-shilat/41:6].
Inilah sedikit penjelasan mengenai istiqomah. semoga penjelasan ini bermanfaat. Wallâhu A’lam.
Keutamaan Membaca Al-Qur’an
Segala puji hanya milik Allah semata Tuhan penguasa alam
semesta. Semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada
utusan-Nya yang mulia yakni teladan kita Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan Membaca Al-Qur’an
Terdapat banyak dalil yang berisi motivasi untuk membaca
Al-Qur’an, merenungi makna dan mengamalkannya. Tujuan membaca Al-Qur’an bukan hanya
sekedar membaca dan melewati ayat-ayatnya saja serta mengkhatamkan bacaannya
sebanyak sepuluh atau dua puluh kali. Bukan ini maksudnya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an
surat Shod ayat 29.
كِتَٰبٌ
أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ
أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٢٩
29. Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh
dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
Maksud dan tujuan utamanya adalah mengambil manfaat dari
Al-Qur’an dan mengamalkannya. Membaca Al-Qur’an merupakan sarana dan jalan
untuk mengamalkan Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an sendiri adalah sebuah amal
shalih, namun kita tidak mengkhususkan hanya membaca Al-Qur’an dan berhenti di
sana. Lebih dari itu, kita harus merenungi makna dan mengamalkannya, sehingga
kita bisa menjadi hamba yang mengambil manfaat dari ayat-ayat Al-Qur’an.
Adapun orang-orang yang hanya membaca Al-Qur’an dan tidak
mengamalkannya, maka Al-Qur’an itu akan menuntutnya pada hari kiamat. Sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu
“Al-Qur’an itu akan
menjadi hujjah/bukti yang membelamu atau yang akan menuntutmu” (HR. Muslim no. 223).
Al-Qur’an menjadi bukti yang membela kita, jika
kita mengamalkan kandungannya. Al-Qur’an akan menuntut kita, jika kita tidak
mengamalkannya. Sesungguhnya Al-Qur’an akan menjadi musuh pada hari kiamat bagi
orang-orang yang membaca dan menghafalnya saja, namun menyelisihi dan tidak
mengamalkannya.
Beberapa adab penting yang perlu diperhatikan
dalam membaca Al-Qur’an:
1- Hendaklah yang membaca Al-Qur’an berniat
ikhlas, mengharapkan ridha Allah, bukan berniat ingin cari dunia atau cari
pujian.
2- Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam
keadaan mulut yang bersih. Bau mulut tersebut bisa dibersihkan dengan siwak
atau bahan semisalnya.
3- Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam
keadaan suci. Namun jika membacanya dalam keadaan berhadats dibolehkan
berdasarkan kesepakatan para ulama.
4- Mengambil tempat yang bersih untuk membaca
Al-Qur’an. Oleh karena itu, para ulama sangat menganjurkan membaca Al-Qur’an di
masjid. Di samping masjid adalah tempat yang bersih dan dimuliakan, juga ketika
itu dapat meraih fadhilah i’tikaf.
5- Menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an.
Duduk ketika itu dalam keadaan sakinah dan penuh ketenangan.
6- Memulai membaca Al-Qur’an dengan membaca
ta’awudz. Bacaan ta’awudz menurut jumhur (mayoritas ulama) adalah “a’udzu billahi minasy syaithonir
rajiim”. Membaca ta’awudz ini dihukumi sunnah, bukan wajib.
Perintah untuk membaca ta’awudz di sini
disebutkan dalam Al-Qur’an surat An
Nahl ayat 98.
فَإِذَا
قَرَأۡتَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ ٩٨
98. Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah
kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk
7- Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal
surat selain surat Bara’ah (surat At-Taubah). Catatan: Memulai pertengahan
surat cukup dengan ta’awudz tanpa bismillahir
rahmanir rahim.
8- Hendaknya ketika membaca Al-Qur’an dalam
keadaan khusyu’ dan berusaha untuk mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang
dibaca.
Begitu istimewanya
pahala membaca alQuran. Bila kita mendengar al Qur’an dibacakan maka hendaknya menyimaknya dengan
baik. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al A’raaf ayat 204,
وَإِذَا
قُرِئَ ٱلۡقُرۡءَانُ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُۥ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
٢٠٤
204. Dan apabila dibacakan Al Quran, maka
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat
rahmat
Maka, tidakkah kita
ingin menjadi bagian dari golongan yang mendapat pahala membaca alQuran? Dengan
terus membacanya, bahkan tidak sekadar membacanya. Sebab Allah juga telah
memandu kita agar membaca al Qur’an dengan sebaik-baik bacaan. Allah berfirman
dalam Al-Qur’an surat
al Muzammil ayat 4.
أَوۡ
زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيلًا ٤
4. atau lebih dari seperdua itu. Dan
bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan
Pahala
membaca alQuran akan kita dapatkan dalam perjalanan di dunia hingga akhirat
kelak.
Pahala Membaca
alQuran adalah mendapat
ketenangan dan dimuliakan Allah.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dan
tidaklah berkumpul sekelompok orang di rumah dari rumah Allah yang membaca
kitabullah serta saling mempelajarinya di antara mereka, kecuali diturunkan
atas mereka ketenangan dan dilimpahkan rahmat, dan dikelilingi malaikat.” (HR.
Muslim Nomor 4867)
Baru membacanya saja
sudah mendapat imbalan pahala membaca alQuran berupa ketenangan dan kemuliaan
dari Allah. Dan inilah kunci kebahagiaan. Sebab dengan ketenangan kita akan
bahagia di dunia, dan dengan kemuliaan dari Allah maka kita akan mendapatkan
kebahagiaan di akhirat.
Pahala Membaca
alQuran adalah diangkatnya derajat.
Berkata Umar, bahwa Nabi
kalian shalallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya Allah
mengangkat derajat suatu kaum dan merendahkan dengannya yang lainnya dengan
kitab al
quran.” (HR. Ibnu Majah Nomor 214)
Selain mendapat
ketenangan dan kemuliaan, kita juga akan mendapat pahala membaca alQuran berupa
terangkatnya derajat nilai hidup kita.
Pahala Membaca
alQuran adalah setiap huruf
memiliki satu pahala kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya.
Dari Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah maka baginya satu kebaikan, dan
satu kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan Alif Laam Miin
itu satu huruf, tetapi Alif itu satu huruf dan Laam itu satu huruf dan Miim itu
satu huruf.” (HR. At Tirmidzi Nomor 2835)
Bila dua pahala membaca
alQuran sebelumnya bisa kita dapatkan tunai dalam kehidupan dunia, maka pahala
yang ketiga ini merupakan catatan kebaikan untuk bekal di akhirat kelak. Sekali
kita membaca satu hurufnya maka akan mendapat sepuluh pahala membaca alQuran.
Pahala Membaca
alQuran adalah mendapat
syafaat/ pertolongan di hari kiamat.
Dari Abi Umamah al
Baahili radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Bacalah al Qur’an maka ia akan datang pada hari kiamat sebagai
syafaat bagi yang membacanya.” (HR. Muslim
Nomor 1337).
Bukan sekadar mendapat
cahaya di hari kiamat, juga akan mendapat pahala membaca alQuran berupa syafaat/
pertolongan. Sungguh setiap kita
perlu syafaat di hari kiamat. Salah satu syafaat itu bisa kita dapatkan dari al
Qur’an, tentu bila kita rajin membaca al Qur’an.
Pahala Membaca
alQuran adalah mendapat tempat
sesuai akhir bacaan al Qur’an.
Dari Abdullah bin Amru
bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Dikatakan kepada sahabat al Qur’an, ‘Bacalah dan mendakilah! Bacalah
dengan tartil sebagaimana kamu membaca dengan tartil di dunia! Maka
sesungguhnya tempatmu di akhir ayat yang kamu baca.’” (HR. Abu Dawud Nomor
1252)
Begitulah selanjutnya,
tempat kita di akhirat pun sesuai akhir bacaan al Qur’an. Sampai ayat mana kita
membacanya, maka itulah tingkatan tempat kita sebagai pahala membaca alQuran
yang akan kita dapatkan.
Pahala Membaca
alQuran adalah kedua orang tuanya mendapat mahkota
Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa
sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca AlQur'an dan melaksanakan apa
yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya pada hari kiamat nanti
akan dipakaikan mahkota yang sinarnya lebih terang dari pada sinar matahari di
dalam rumah-rumah didunia. (HR. Abu Daud Nomor 1241)
Inilah puncaknya,
mendapat mahkota yang bersinar kemilau. Sehingga tidak hanya dimuliakan di
akhirat, melainkan juga dikenali kemuliaannya di akhirat kelak. Dan yang lebih membahagiakan lagi, bahwa kita
dapat memuliakan kedua orang tua.
Wednesday, May 23, 2018
Selalu berpikir positif
Di antara sikap yang membuahkan kebahagiaan dalam kehidupan adalah : selalu berpikir positif. Menjaga pikiran agar selalu positif, akan mampu menjauhkan manusia dari sikap iri, dengki, dendam dan kesumat.
Pikiran negatif akan menghantarkan manusia menuju sifat-sifat yang juga negatif. Jika sifat negatif dominan dalam diri seseorang, akan membuat dirinya menderita dan tidak pernah bahagia.
Berpikir positif ini ada dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Paling tidak ada tiga sisi berpikir positif.
1. Berpikir Positif kepada Allah
Diantara hal yang sangat mendasar dalam konteks berpikir positif adalah, hendaknya kita selalu memiliki pikiran positif kepada Allah. Memiliki persangkaan yang baik kepada Allah, karena Allah akan berada seperti persangkaan hamba kepadaNya.
Jika hamba berprasangka baik ---yang diimbangi dengan amal kebaikan--- maka Allah pun baik kepada hamba tersebut. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi Saw dalam hadits qudsi berikut.
“Allah Ta’ala berfirman: Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari”. Hadits Riwayat Bukhari no. 7405 dan Riwayat Muslim no. 2675.
Subhanallah, betapa besar kasih sayang Allah kepada hambaNya. Jika manusia berpikir positif kepada Allah, maka Allah akan berada dalam persangkaan tersebut. Jangan pernah berpikir negatif kepada Allah, niscaya anda akan bahagia.
2. Berpikir Positif terhadap Diri Sendiri
Hendaknya kita selalu berpikir positif tentang diri sendiri. Yang dimaksud adalah, bahwa kehadiran diri kita di muka bumi ini adalah untuk sebuah misi yang pasti dari Sang Pencipta.
Kehadiran kita tidaklah sia-sia. Pasti Allah sudah karuniakan berbagai potensi untuk mengemban misi besar yang Allah berikan kepada kita yaitu misi kekhalifahan. Menganggap diri rendah, tidak berarti, tidak bermakna, tidak berdaya, adalah contoh berpikir negatif tentang diri kita sendiri.
Berpikir positif bahwa dalam diri kita terdapat sangat banyak potensi untuk menunaikan berbagai kebaikan. Berpikir positif bahwa kita bisa, kita mampu, kita kuat, kita hebat, karena diciptakan oleh Allah, Dzat Yang Maha Sempurna.
Orang-orang yang lemah semangat, mudah putus asa, mudah menyerah, adalah dampak dari berpikir negatif tentang diri sendiri. Maka lihatlah diri kita sebagai kreasi dan karya dari Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa.
Mengkesali kondisi diri, adalah produk dari berpikir negatif tentang diri sendiri. Pemikiran negatif terhadap diri sendiri akan melahirkan berbagai sikap dan tindakan yang juga negatif terhadap diri.
Manusia akan terjebak dalam penderitaan, kesengsaraan dan keputusasaan apabila selalu berpikir negatif tentang dirinya. Bagaimana dia akan bahagia, jika selalu berpikir negatif tentang dirinya? Berpikirlah positif terhadap diri sendiri, anda akan selalu bahagia.
3. Berpikir Positif terhadap Orang Lain
Berpikir positif, dalam bahasa agama disebut sebagai husnuzhan, atau berprasangka baik. Sikap husnuzhan merupakan perintah Allah, yang bentuknya adalah larangan berprasangka buruk alias su’uzhan terhadap orang lain.
Allah Ta’ala telah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa” (QS. Al Hujurat: 12).
Berpikir positif terhadap orang lain akan mendatangkan kebahagiaan. Coba bayangkan, jika anda selalu menilai negatif pada orang-orang yang ada di sekitar anda, maka anda tidak akan memiliki teman sama sekali.
Tidak ada orang yang nyaman berada di sekitar anda, jika anda selalu berpikir negatif tentang mereka. Anda akan memiliki banyak sahabat, jika bersikap positif kepada orang-orang di sekitar anda. Sikap positif ini adalah produk dari berpikir positif.
Demikianlah tiga ranah berpikir positif yang akan menghantarkan manusia menuju kebahagiaan. Semoga bulan Ramadhan ini membuat kita mampu selalu berpikir positif.
Yogyakarta 4 Ramadhan 1439 H
Tuesday, May 22, 2018
Syarat n biaya hak cipta
Bagi bagi Bapak/Ibu Rekan dosen yang ingin mendaftarkan Hak Cipta Kekayaan Intelektualnya, dapat berupa Buku Referensi, Modul, Diktat, Produk, Tesis, Disertasi, Journal, Karya Ilmiah, dsb, sekarang ini TIDAK PERLU lagi ke Ditjen HaKI Kemenkum HAM, Cukup daftar ke www.dgip.go.id. Ada baiknya seluruh karya ilmiah yang dimiliki dosen, didaftarkan ke HaKI. Kalau Fakultas bisa memfasilitasi pembiayaannya jauh lebih baik, karena bisa digunakan untuk Borang Akreditasi.
Pilih menu “e-FILING HKI”, kemudian klik Hak Cipta. Setelah masuk LOGIN, klik DAFTAR. Isi Data untutk diregistrasi. Biasanya butuh 1 hari untuk Validasi Akun kita melalui email yang kita daftarkan.
Setelah akun kita berhasil di Validasi, Silahkan mulai isi Usulan HaKI.
Yang perlu disiapkan:
1. Scan KTP (Pdf)
2. Scan NPWP (Pdf)
3. Scan Contoh Ciptaan (Kalau buku cukup : Cover Depan, Cover Belakang, Halaman Publikasi, Daftar Isi, Daftar Pustaka, dan Biografi Penulis)
4. Scan Pernyataan (Pdf, formatnya dapat langsung di unduh di aplikasi)
Setelah semua data terisi, klik Submit. Lakukan pembayaran melalui ATM BRI, via virtual account. Biaya untuk buku dan sejenisnya sekitar Rp 300.000,- sd Rp 400.000,-
Biasanya perlu sekitar 8 bulan untuk mendapatkan Sertifikat HaKI (dulunya sekitar 14 bulan)
Mudah-mudahan bermanfaat. Silahkan disharing ke Rekan-rekan dosen
Subscribe to:
Posts (Atom)