Wednesday, September 12, 2018

PERSIAPAN SERTIFIKASI DOSEN

Materi ini diambil dari sumber https://duddyarisandi.wordpress.com/tag/metoda-latihan-test-kemampuan-dasar-alami-tkda-tpa/

I. LATAR BELAKANG

Sebelum tulisan ini dipaparkan, ada baiknya kita mencermati apa-apa yang menjadi pembicaraan di Rubik Suara Anda  pada ‘Portal Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen Tahun 2016” (http://serdos.dikti.go.id/). Beberapa diantaranya saya rekam dan dapat saya paparkan dalam bentuk grafik berikut :
gambar-1_distribusi-suara-anda-di-portal-sertifikasi-pendidik-untuk-dosen-tahun-2016
Gambar- 1 Distribusi Suara Anda di Portal Sertifikasi Pendidik untuk Dosen Tahun 2016
Distribusi tersebut diperoleh melalui 130 komentar dosen yang diklasifikasan menjadi 30 jenis kelompok pendapat, untuk memudahkan penafsirannya saya mempersempit lagi menjadi 8 kelompok besar yang terkait atas: system perangkat lunak, tentang asesor, tips dari peserta dosen lainnya, cara menggunakan perangkat lunak, edit terhadap data isian yang sudah divalidasi, aktivitas setelah kelulusan, masalah server, dan lain-lain.
gambar-2_klasifikasi-suara-dosen-di-portal-sertifikasi-pendidik-untuk-dosen-tahun-2016
Gambar- 2 Klasifikasi Suara Dosen di Portal Sertifikasi Pendidik untuk Dosen Tahun 2016
Berdasarkan informasi yang diperoleh (kebun serdos/Bapak Fitra Jaya), Monitoring secara nasional, khusus DYS dari kopertis 09 yang lengkap portofolionya, diajukan oleh PTU-09 (status menuggu proses PTPS) sejumlah 321 DYS (43,20 %) dari 743 DYS di Sesi II. Hal tersebut diakibatkan ketidaklengkapan ataupun kesalahan selama proses pengisian data awal / portofolio DYS.
Untuk mengetahui penyebab yang mengakibatkan DYS tidak lulus sertifikasi dosen, maka dapat dilihat dari data penyebab ketidaklulusan DYS tahun 2014 di Indonesia (Slide Sosialisasi Serdos 2015) :
gambar-3_penyebab-ketidaklulusan-sertifikasi-dosen-dys-2014
Gambar- 3 Penyebab Ketidaklulusan Sertifikasi Dosen DYS 2014
Berdasarkan Sosialisasi Serdos Wilayah XIII Aceh Tahun 2016 ditunjukkan bahwa  berdasarkan fakta empiris penyebab ketidak-lulusan dikarenakan ketidakjelasan bagi DYS tentang proses Serdos itu sendiri, baik dalam segi teknis maupun substantif.
Dan hasil evaluasi Sesi-1 ditunjukkan bahwa : Dari 6036 DYS yang telah memiliki akun di Serdos, sebanyak 1435 orang DYS TIDAK MENYELESAIKAN penyusunan portofolionya (belum diajukan PTU), Dari 4601 DYS yang telah diajukan oleh PTU, sebanyak 177 DYS tidak dapat diajukan untuk penilaian oleh PTPS karena Skor TKBI atau Skor TKDA tidak lengkap, dan bermasalah dengan status “DOSEN TETAP” di PDPT.
Berdasarkan beberapa data yang dipaparkan tersebut saya mencoba untuk memaparkan suatu metoda yang berisi langkah-langkah persiapan yang sebaiknya dilakukan oleh calon peserta sertifikasi dosen (DYS) berikut apa-apa saja yang harus dipersiapkan sejak jauh hari sebelum proses sertifikasi dilakukan.
Meskipun buku pedoman, buku panduan, slide sosialisai telah tersedia dengan cukup banyak dan dapat diunduh dengan mudah, saya mencoba akan memaparkannya dengan sesuatu cara yang berbeda namun tetap mengacu kepada sumber-sumber referensi tersebut, ditambah suatu pengalaman tak berhingga yang saya peroleh dari Kanda Fitra Jaya (Dosen UMI dan Staff di Kopertis Wilayah 9 Makassar) pada saat dilakukannya sosialisasi sertifikasi dosen dan juga berkomunikasi lewat ‘medsos’. Tentunya, saya tidak dapat membalas segala ilmu yang telah diberikan kepada saya selain memanjatkan doa untuk beliau agar keluarganya diberkahi, dimudahkan urusannya, dimudahkan rizkinya, dipanjangkan umurnya, dan diberi kesehatan.
Selain itu, pada tulisan ini terdapat link (tautan) terkait dengan contoh soal untuk membantu DYS lainnya dalam mempersiapkan TKBI (Tes Kemampuan Bahasa Inggris) dan TKDA (Tes Kemampuan Dasar Alami).

II. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPELAJARI SEJAK AWAL / SEBELUM PENGISIAN PORTOFOLIO :

2.1 HUBUNGAN INSTRUMENT PORTOFOLIO DENGAN BEBAN KERJA DOSEN- BKD

 Sebelum sertifikasi dosen dilakukan, suatu hal yang penting bagi dosen untuk memahami apa yang disebut dengan BKD (Beban Kerja Dosen), yang setiap semester direncanakan dan dilaporkan ke PDPT-Data Dosen. Perlu dicatat juga, bahwa pelaporan BKD tidak hanya dilakukan secara normatif saja (memenuhi jumlah 12-16 SKS saja) namun lebih ditekankan pada perencanaan awal sebelum semester berjalan yang dibuat oleh dosen yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Prodi. Dosen dan Prodi akan diajarkan bagaimana cara merencanakan suatu beban, melakukan pemantauan, dan pengendaliannya, termasuk di dalamnya rekaman dokumen yang menyertainya. Pelaksanaan beberapa bidang kinerja ini (Pendidikan, Pengabdian pada masyarakat, Penelitian, dan Penunjang) akan menjadi dasar dalam penyusunan portofolio pada sertifikasi dosen. DYS harus mengetahui dan memahami indikator-indikator di setiap bidang tersebut, mengarsipkan apa-apa saja yang telah dilakukan terkait dengannya sehingga akan memudahkan pengisian portofolio.
gambar-4_hubungan-beban-kerja-dosen-bkd-dengan-sertifikasi-dosen
Gambar- 4 Hubungan Beban Kerja Dosen-BKD dengan Sertifikasi Dosen

 2.2 SISTEM DAN MEKANISME PENGUKURAN PADA SERTIFIKASI DOSEN

Inti dari pelaksanaan sertifikasi dosen adalah untuk memastikan bahwa seorang dosen harus memenuhi 4 buah kompetensi di bidang : pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian pada saat melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi (aktivias bidang kinerja pada BKD) .
Untuk menguji keempat jenis kompetensi tersebut dibuatlah suatu metoda pengukuran dengan jalan penyusunan portofolio yang terdiri atas penilaian: 1) persepsional, 2) deskripsi diri, 3) jabatan/kepangkatan akademik-jenjang pendidikan tertinggi-golongan ruang/kepangkatan, 4) kemampuan berbahasa inggris, 5) kemampuan test potensi akademik-dan/atau sertifikat AA-dan/atau sertifikat PEKERTI.
Variabel 3), 4), dan 5), dapat diketahui secara langsung melalui tabel atau setelah test dilakukan. Sifat skor perlu waktu lama untuk perbaikannya dan terkait dengan beberapa regulasi dalam sertifikasi dosen.
Variable 1) dan 2), merupakan variable pengendali yang dapat diupayakan semaksimal mungkin hasilnya, umumnya dapat dipersiapkan dalam waktu yang sangat lama sebelum batas akhir pengumpulan portfolio, bahkan sebelum DYS disertifikasi.
Melalui portofolio yang dibuat ditentukanlah indikator-indikator kompetensi yang akan dinilai, sebagai salah satu contoh adalah Deskripsi Diri yang memiliki 5 Unsur dan 24 buah komponen. Penting untuk memahaminya bahwa dalam penyusunan deskripsi dalam suatu unsur (contoh Unsur-A) memiliki keterkaitan diantara komponen-komponen satu sama lainnya, sehingga pada saat menyusunnya dapat digunakan beberapa contoh pengalaman yang sama untuk setiap komponen dalam satu unsur (sehingga terlihat kontinyuitas dan keterkaitannya).
gambar-5_sistem-pengukuran-kompetensi-dosen-dan-indikator-kinerja
Gambar- 5 Sistem Pengukuran Kompetensi Dosen dan Indikator Kinerja

 2.3 STATUS DAN NILAI KELULUSAN

 2.3.1 NILAI GABUNGAN

 Peserta dinyatakan lulus jika nilai gabungan (NGB) > 4.00. Perlu strategi untuk mendapatkan nilai kelulusan berdasarkan NGB, yang diurutkan sebagai berikut :
  • NAP: Skor berdasarkan jabatan akademik dan pendidikan tinggi (diperoleh langsung dari tabel).
  • NKP: Skor berdasarkan golongan (diperoleh langsung dari tabel).
  • NBI: Skor Test Bahasa Inggris (contoh oleh PLTI)
  • NPA: Skor Test Potensi Akademik (contoh oleh PLTI)
  • NPS: Skor Persepsional (oleh atasan, sejawat, mahasiswa, DYS)
 Kondisi minimum yang harus dipenuhi bagi DYS (Lulusan S2, Asisten ahli, Golongan IIIa), adalah jika jumlah skor NBI dan NPA sebesar 6 (dapat diperoleh dari komposisi 5&1; 4&2, 3&3, 2&4, 1&5). Andai jumlah skor NBI dan NPA sebesar 5, maka untuk mencapai skor NGB = 4 akan memerlukan NPS = 7 (nilai fantastis, walaupun belum lulus karena untuk lulus perlu skor NGB > 4.00).
gambar-6_syarat-kelulusan-nilai-gabungan-ngb-sertifikasi-dosen
Gambar- 6 Syarat Kelulusan Nilai Gabungan-NGB Sertifikasi Dosen

 2.3.2. NILAI PERSEPSIONAL

 Nilai persepsional merupakan variable penentu kelulusan yang sifatnya spesifik di NGB. (Terkadang diasumsikan dapat disetel untuk mencapai syarat NGB walaupun belum tentu sesuai dengan kenyataan yang ada). Syarat kelulusan untuk NPS (Nilai Persepsional) adalah:
  • Jangan sampai ada salah satu nilai individu 3 (seperti ditunjukkan pada gambar), walaupun secara rerata komponen > 4.00 dan rerata total instrument > 4.50.
  • Nilai rerata komponen > 4.00
  • Nilai rerata total instrument > 4.50 (katagori sedang / 64,29%)
 Seorang dosen yang dinyatakan lulus akan memiliki katagori persepsional sedang atau tinggi, katagori rendah dipastikan tidak lulus karena tidak memenuhi persyaratan rerata komponen dan rerata total instrument.
gambar-7_syarat-kelulusan-nilai-persepsional-nps-sertifikasi-dosen
Gambar- 7 Syarat Kelulusan Nilai Persepsional-NPS Sertifikasi Dosen

2.3.3. NILAI DESKRIPSI DIRI

Penilaian deskripsi diri tidak berhubungan dengan nilai Gabungan NGB, dinilai secara terpisah namun berpengaruh terhadap Penilaian Konsistensi yang memiliki dua elemen berupa : Hasil penilaian persepsional dan Hasil Penilaian Deskripsi Diri. Dari seluruh elemen penilaian yang ada di sertifikasi dosen, hanya elemen penilaian Deskripsi Diri ini yang sulit diprediksi hasilnya, bahkan setelah pengumuman kelulusan diterbitkan, elemen penilaian ini tidak diketahui pencapaiannya. Kedepannya perlu dipertimbangkan oleh DIKTI agar hasil dari penilaian diri oleh Asesor dapat diberikan kembali kepada DYS (sebagai bahan masukan andai DYS dinyatakan tidak lulus, layaknya seorang dosen yang memberikan hasil ujian kepada mahasiswa yang disertai dengan catatan-catatan perbaikan).
Seorang DYS dinyatakan lulus jika Nilai Akhir deskripsi diri dari kedua asesor (NADD) > 4 , yang termasuk ke dalam katagori “Sedang” dengan prosentase 57,14 %.  Sehingga sudah dapat dipastikan jika Nilai NADD tidak boleh berada di katagori rendah, karena pasti tidak akan lulus.
gambar-8_syarat-kelulusan-nilai-deskripsi-diri-dd-sertifikasi-dosen
Gambar- 8 Syarat Kelulusan Nilai Deskripsi Diri-NADD Sertifikasi Dosen

 2.3.4. NILAI KONSISTENSI

Penilaian konsistensi dilakukan untuk membandingkan antara skor ‘persepsional’ dengan skor ‘deskripsi diri’ (saya mengistilahkannya “validasi kesesuaian antara kemampuan ungkap diri dengan penilaian oleh orang lain dan diri sendiri”). Berdasarkan tabel kriteria kelulusan konsistensi yang ada pada buku-2 Tahun 2015(Tabel 2.6 hal 12) ditunjukkan bahwa seseorang akan lulus jika mendapatkan skor persepsional atau skor deskripsi diri berada dalam katogori rendah, asalkan memiliki nilai konsistensi yang berada di katagori sedang atau tinggi.
Saya melakukan revisi atas status kelulusan nilai konsistensi dengan pernyataan bahwa penilaian konsistensi ini merupakan validasi terakhir pada kelulusan sertifikasi DYS. Sehingga sebelum masuk ke penilaian konsistensi, kelulusan pada komponen persepsional dan deskripsi diri haruslah ditentukan lebih dahulu. Setelah dinyatakan lulus dari komponen persepsional dan deskripsi diri, barulah penilaian konsistensi dilakukan. Sebagai salah satu konsekwensinya, maka tabel pada gambar 9-I yang berasal dari buku-2 Tahun 2015 (Buku Pedoman Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen (Serdos) Terintegrasi, sebaiknya direvisi menjadi Gambar 9-3. Makna yang terkandung di dalamnya adalah mempersempit rentang katagori penilaian persepsional dan deskripsi diri. Dengan kata lain, hanya katagori sedang persepsional dan katagori sedang deskripsi diri, yang akan diteruskan untuk penilaian berikutnya yaitu penilaian konsistensi, sehingga untuk mendapatkan nilai konsistensi yang memungkinkan adalah nilai konsistensi sedang atau tinggi.
gambar-9_revisi-kelulusan-berdasarkan-penilaian-konsistensi-buku-terintegrasi-serdos-2015
Gambar- 9 Revisi Kelulusan Berdasarkan Penilaian Konsistensi Buku Terintegrasi Serdos 2015

2.4. PENGETAHUAN DI BIDANG KOMPUTER DAN KREATIVITAS

 Mengingat sertifikasi yang dilakukan berdasarkan computer-based, maka sudah selayaknya beberapa hal terkait pengetahuan dan pemahaman di bidang komputer harus diketahui juga oleh DYS, seperti :
2.4.1 Pastikan status kedosenan DYS benar-benar up-to-date di Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT). DYS dapat meminta bantuan kepada administrasi kampus untuk mengecek apakah persyaratan dosen telah dipenuhi semuanya, seperti : Status kelulusan minimum (S2), kepangkatan akademik, dosen aktif/sedang tugas belajar, SK in-passing bagi yang baru menyelesaikan studi lanjutnya. Jika semuanya terpenuhi maka Status DYS akan layak untuk disertifikasi.
2.4.2 Untuk mempercepat pengisian portofolio dan mempersiapkan dengan matang penulisan deskripsi diri, maka penulisan dilakukan menggunakan Notepad (.txt document). Untuk menghitung jumlah kata dapat dilakukan dengan meng-copy dan paste ke MS Word (karena memiliki fasilitas Word Counting dan memastikan tulisan minimum 150 kata). Tulisan pada Notepad ini yang kemudian dicopy-paste ke perangkat lunak isian sertifikasi dosen.
2.4.3. Penilaian persepsional dilakukan oleh beberapa PIC terkait dengan user password yang berbeda-beda, maka sebaiknya pada saat penilaian on line dilakukan menggunakan komputer yang berbeda (IP address) dan ada jeda waktu pengisian, dan memperhatikan lama waktu pengisiannya. Hal ini untuk menghindari pendapat bahwa pengisian dilakukan hanya oleh satu orang saja atau dilakukan dengan jalan berdiskusi.
2.4.4. Beberapa lampiran dibutuhkan dalam bentuk dokumen dengan ekstensi .pdf dan .jpg, dengan persyaratan ukuran file yang telah ditentukan. Sebaiknya DYS mengetahui cara mengubah ukuran file yang telah discan sebelum proses upload Jika upload dokumen dalam bentuk .pdf maka akan memungkinkan satu file yang terdiri atas beberapa lembar dapat diupload sekaligus. Jika upload file dalam bentuk .jpg (image) maka hanya file yang berjumlah satu lembar saja yang dapat diupload. Jika jumlah file 2 buah akan diupload, maka akan terjadi proses penimpaan dokumen (dokumen pertama yang diupload akan terhapus dan tergantikan oleh upload dokumen yang kedua).
2.4.5. Perangkat lunak serdos menyiapkan juga fasilitas untuk repository-link (untuk makalah/jurnal/paper) berdasarkan pertemuan ilmiah yang dilakukan. Untuk mengetahui alamat repository-link, sebaiknya DYS menghubungi panitya seminarnya atau dapat juga dengan jalan mengetik lengkap judul penelitian di google search. Tautan/link alamat tersebut dicopy ke format isian serdos, dan kemudian dicek dengan jalan mengkliknya (akan secara langsung menuju ke alamat yang dimaksud).
2.4.6. Proses unggah/upload dokumen bisa dilakukan dalam waktu sebentar, namun untuk menampilkan kembali atau melihat hasil dokumen tersebut akan memerlukan waktu yang tidak sebentar dan dapat memakan waktu 1 hari atau beberapa hari. Contoh kasus yang terjadi adalah : upload bukti fisik penelitian, upload foto DYS, dan sinkronisasi antara data PLTI (hasil TKDA & TKBI dengan perangkat lunak serdos). DYS tidak perlu mengkhawatirkannya, karena hal ini diluar kendali DYS dan panitya pelaksana pun memakluminya. Termasuk pada saat server-down selama satu hari, maka fihak penyelenggara akan mengganti waktu tersebut dengan jalan memperpanjang watu batas pengisian portofolio.
2.4.7. Terkadang kreativitas manual dilakukan juga seperti dokumen akhir validasi isian oleh Pimpinan PT. Pada Serdos Gelombang 2 tahun 2016, download dokumen menghasilkan 2 buah lembar. Setelah approval manual dilakukan, kemudian dilakukan scan dengan extension .jpg. Upload dokumen ke sistem hanya bisa dalam bentuk .jpg (dan hanya satu lembar saja). Artinya DYS harus bisa membuat dokumen yang tadinya 2 lembar menjadi 1 lembar. Hal ini bisa dilakukan menggunakan perangkat lunak adobe, visio, dll. Atau DYS dapat melakukannya secara manual menggunakan gunting, lem, tip-ex. Kemudian di scan dalam bentuk extension .jpg (menghasilkan hanya satu lembar), kemudian diupload ke sistem.
gambar-10_pengetahuan-di-bidang-komputer-dan-kreativitas
Gambar- 10 Pengetahuan di Bidang Komputer dan Kreativitas
2.5. MEMPERSIAPKAN DESKRIPSI DIRI JAUH HARI SEBELUM PROSES SERTIFIKASI DOSEN DILAKUKAN
Dapat dikatakan bahwa Deskripsi Diri merupakan jantung penilaian pada sertifikasi dosen. Identitas diri, penilaian persepsional akan terkait seluruhnya dengan deskripsi diri, dan DYS akan diuji kemampuannya untuk menyampaikannya dalam bentuk tertulis. Bagi DYS yang tidak terbiasa untuk menulis, maka tahapan ini merupakan siksaan yang cukup berarti, dan sering kali terjadi pengulangan kata ataupun kalimat di dalam penyusunannya (termasuk jika terjadi plagiatisme). Hal ini akan terdeteksi oleh perangkat lunak pemeriksanya, sehingga boleh jadi kata yang telah diketik berjumlah lebih dari 150 kata, namun pada saat data disimpan akan terjadi pengurangan (syukur jika pengurangan sampai mencapai jumlah kata 150, namun jika terjadi kurang dari 150 kata maka akan merugikan DYS / terkait dengan skor yang diberikan oleh asesor. Jangan lupa DYS dapat membuat persiapannya dalam perangkat lunak MS Notepadàisian serdos (copy-paste). Sebagai langkah antisipanya adalah DYS harus mempersiapkan beberapa aktivitas yang akan diceritakan sesuai dengan pengalamannya (jangan hanya satu aktivitas/pengalaman saja). Akan lebih baik, mempersiapkannya dalam bentuk matriks yang mencantumkan pokok ide yang akan diceritakan pada deskripsi diri. Matrik dan korelasi antar isian akan dijelaskan secara terpisah pada bagian berikutnya dari tulisan ini.

III. TES KEMAMPUAN DASAR ALAMI / TKDA (POTENSI AKADEMIK) DAN TES KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS / TKBI

3.1. MEMPERSIAPKAN DAN MELAKSANAKAN TEST TKDA & TKBI

Langkah awal yang dilakukan adalah DYS melakukan pendaftaran keanggotaan di Https://member.plti.co.id, langkah berikutnya mengunduh dokumen panduan pelaksanaan dari PLTI, yaitu :
  • Panduan pendaftaran tes PLTI Tahun XXXX
  • Panduan pemilihan jenis tes dan tempat test PLTI Tahun XXXX
  • Panduan pembayaran tes TOEP dan TKDA PLTI Tahun XXXX
Persiapan administratif diakhiri dengan dicetaknya kartu peserta test, dan setelah tes dilakukan maka hasil tes dapat diketahui secara langsung (pelaksanaannya menggunakan computer based dan dilakukan secara online)
gambar-11_tes-tkda-dan-tkbi-oleh-plti
Gambar- 11 Kartu Peserta dan Sertifikat Test TOEP & TKDA
Persiapan untuk melakukan tes TOEP dan TKDA umumnya (seperti yang saya alami) tidak dapat disiapkan hanya dalam waktu yang singkat, akan memerlukan waktu bulanan dan tergantung dari kesiapan DYS. Sistem Kebut Semalam atau Sistem Kebut Seminggu akan mengakibatkan hasil pencapaiannya tidak maksimal, disebabkan varian soalnya yang beragam. Selain itu, sangat perlu untuk melakukan pengukuran mandiri di dalam latihan soal secara individu. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengukur sejauh mana laporan kemajuan atas upaya yang telah kita lakukan.

 3.1.1. TIPS PELAKSANAAN TOEP (TKBI)

Jenis tes yang dilakukan adalah : Listening dan Reading. Sumber latihan dapat berasal dari buku yang dibeli di toko buku, down load gratis dari internet, ataupun CD yang dapat dibeli pada provider pelaksana tes TOEFL / TOEP. Bagi saya, latihan terukur dalam orde mingguan tidak berpengaruh banyak pada kemampuan TOEP saya, seharusnya dilakukan lebih telaten lagi dalam orde bulanan. Namun, suatu hal spesifik yang saya jumpai adalah, hasil latihan terukur yang saya lakukan sesuai dengan hasil sertifikasi TOEP yang saya peroleh. Sehingga dapat saya simpulkan bahwa latihan secara terukur sangat signifikan relasinya terhadap hasil TOEP. Dan kesimpulan penting lainnya adalah saya perlu belajar banyak lagi secara terjadwal dan terukur untuk kedepannya.
gambar-12_metoda-latihan-test-kemampuan-bahasa-inggris-toep
Gambar- 12 Metoda Latihan Test Kemampuan Bahasa Inggris-TOEP
Beberapa tautan berikut dapat diunduh secara langsung dan akan bermanfaat bagi DYS untuk mempersiapkannya :

 3.1.2 TIPS PELAKSANAAN TKDA

Jenis tes yang dilakukan adalah : VerbalNumericalFigural. Deskripsi test secara jelas dapat diunduh dengan nama file :  Lampiran-4_Deskripsi TKDA-Himpsi di PLTI (Nomor, Katagori, Kelompok soal, Jumlah soal, dan Waktu pengerjaan). Pada prinsipnya, persiapan dapat dilakukan secara terjadwal dan terukur juga. Sebaiknya dilatih juga untuk kedua sistem pengujian, yaitu paper based dan computer based (walaupun metoda pengujian menggunakan sistem computer based). Semakin sering kita berlatih, umumnya akan semakin cepat kita mengerjakan soalnya (berpacu dengan waktu), sehingga dapat disimpulkan semakin beragam jenis soal yang kita kerjakan akan sangat bermanfaat untuk sertifikasi TKDA. Skor akhir dapat dilihat dari jumlah total jawaban benar di bagi 3 : Verbal 65 (591) + Numerikal 67 (644) + Figural 70 (701) = 202 : 3 =67à Lihat ke table skala 6.
gambar-13_metoda-latihan-test-kemampuan-dasar-alami-tkda-tpa
Gambar- 13 Metoda Latihan Test Kemampuan Dasar Alami-TKDA-TPA
Untuk melatih ‘endurance limit’, sebaiknya dicoba untuk mengerjakan soal-soal gabungan dengan durasi yang lebih lama. Terkadang proses ujian yang cukup lama akan menguras banyak tenaga dan menurunkan tingkat konsentrasi kita. Kusus jenis soal figural, sebaiknya dicoba beberapa soal seperti yang tertera pada gambar di bawah karena frekuensi soal tersebut lumayan banyak, dan akan menyulitkan membayangkannya tanpa melakukan latihan terlebih dahulu.
gambar-14_metoda-latihan-test-gabungan-kemampuan-dasar-alami-tkda-tpa
Gambar- 14 Metoda Latihan Test Gabungan Kemampuan Dasar Alami-TKDA-TPA
Beberapa tautan berikut dapat diunduh secara langsung dan akan bermanfaat bagi DYS untuk mempersiapkannya :

IV. TIPS TAHAPAN PENGISIAN PORTOFOLIO DYS

Pengisian portofolio menggunakan referensi : Slide Penyusunan Portfolio DYS Serdos-2015, Slide Sosialisasi dan Pelatihan Serdos Online Kopertis Wilayah XIII Aceh Tahun 2016, Buku-1 Naskah Akademik 2015, Buku-2 Penilaian Portofolio Serdos 2015, Buku-3 Prosedur Operasional Baku Tatalaksana SERDOS Terintegrasi 2015. Tahapan dijabarkan dalam bentuk bagan berikut :
gambar-15_pengisian-portofolio-sertifikasi-dosen
Gambar- 15 Pengisian portofolio sertifikasi dosen

4.1. MESNYIAPKAN DATA-DATA DI FOLDER KOMPUTER

Mengingat isian yang dilakukan merupakan upaya untuk menyampaikan apa-apa yang sudah dilakukan (rekam jejak dalam melakukan tridharma perguruan tinggi), maka hal tersebut akan bergantung pada sejauh mana arsip yang kita rekam tersedia atau dapat diingat kembali sesuai dengan dokumen penguat yang ada. Untuk mempermudah pelaksanaan sertifikasi dosen secara keseluruhan, maka suatu langkah yang baik untuk menyiapkan seluruh persiapan atau dokumen yang diperlukan secara terstruktur dan rapih. Kita tidak ingin direpotkan dengan bolak-balik mencari data/dokumen yang kurang pada saat pengisian dilakukan, terlebih jika lokasi dokumen yang dibutuhkan berada pada unit lain di dalam suatu institusi.
gambar-16_menyiapkan-struktur-data-folder-di-komputer
Gambar- 16 Menyiapkan Struktur Data Folder di Komputer

 4.2. ISIAN BIODATA DYS

Pengisian portofolio akan lebih mudah dilakukan jika DYS membuat checklist terhadap seluruh data yang akan diisi, termasuk memberikan keterangan apakah diperlukan dokumen pelengkap yang prosesnya dilakukan dengan jalan diunggah (upload).
gambar-17_checklist-untuk-isian-portofolio-sertifikasi-dosen
Gambar- 17 Checklist Untuk Isian Portofolio Sertifikasi Dosen
Checklist diisi berdasarkan beberapa dokumen pendukung seperti : Surat Keputusan institusi terkait pelaksanaan tridharma perguruan tinggi; sertifikat pelatihan; sertifikat seminar, laporan kegiatan; dokumentasi kegiatan dll.
Untuk mempermudah pengisian, saya membuatnya dalam bentuk file excel dan kemudian mengkopi (Ctrl-C) dan paste (Ctrl-V) di isian portofolio sertifikasi dosen.

4.3. DESKRIPSI DIRI

 Penilaian terhadap deskripsi diri didasari atas pembobotan setiap elemen unsur. PENTING UNTUK DICATAT bahwa semua elemen dalam unsur penting dan TIDAK BOLEH DIKOSONGKAN. Namun kita juga diajarkan matematika untuk menentukan urutan prioritas berdasarkan pembobotannya. Kita ingin bahwa di setiap elemen unsur bisa mendapatkan nilai yang full performance, namun terkadang terkendala berbagai hal, sehingga strategi kita ubah dengan jalan memberi “perhatian lebih” pada elemen / unsur yang memiliki pembobotan tinggi.
gambar-18_prosentase-bobot-penilaian-unsur-deskripsi-diri
Gambar- 18 Prosentase Bobot Penilaian Unsur Deskripsi Diri
Setiap unsur memiliki beberapa elemen, sebagai salah satu contoh adalah Unsur-A (Pengembangan Kualitas Pembelajaran), yang memiliki 5 buah elemen yaitu: Usaha kreatif, Dampak perubahan, Disiplin, Keteladanan, Keterbukaan terhadap kritik. Untuk memudahkan pembuatan deskripsi diri pada unsur A, sebaiknya ada beberapa upaya usaha kreatif yang dilakukan (beri contohnya minimum 3 buah), dan selanjutnya ketiga contoh tersebut dijelaskan keterkaitannya terhadap penjelasan elemen-elemen lainnya (jika ditunjukkan ada korelasinya secara terkait sesuai pengalaman DYS yang ingin diceritakan).
gambar-19_strategi-pembuatan-deskripsi-diri-melalui-rambu-rambu-skor
Gambar- 19 Strategi Pembuatan Deskripsi Diri Melalui Rambu-Rambu Skor
Untuk mempermudah menulis deskripsi diri sebaiknya dibuatkan matrik pokok pikiran utama. Hal ini akan memudahkan DYS merangkai kata dan memenuhi jumlah minimum kata sebanyak 150 kata. Dan dalam menentukan pokok pikiran utama akan mengacu pada matriks penilaian elemennya dan apa-apa yang sudah kita lakukan dan terekam di dalam pelaporan Beban Kerja Dosen (BKD).
gambar-20_matriks-pokok-pikiran-utama-isian-deskripsi-diri
Gambar- 20 Matriks pokok pikiran utama isian Deskripsi Diri

V. PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN DOSEN [FITRA JAYA]

gambar-21_pengembangan-keprofesionalan-dosen
Gambar- 21 Pengembangan Keprofesionalan Dosen

5.1. SISTEM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DOSEN

Penjamin mutu menghadapi tantangan perkembangan IPTEKS dimaksudkan untuk menjaga dan meningkatkan mutu produk Serdos. Peningkatan mutu produk dapat dilakukan melalui kegiatan pembinaan profesionalisme sebelum ataupun setelah serdos.
Maka program ini dapat dilakukan, baik untuk mengikuti sertifikasi (bagi dosen yang belum menempuh Serdos), mengikuti sertifikasi ulang (bagi dosen yang telah menempuh Serdos tetapi belum lulus), maupun untuk menjaga dan meningkatkan prefesionalisme (bagi semua dosen). Kesemuanya itu dilakukan dalam rangka peningkatan profesionalisme/mutu dosen.
Sistem Pengembangan Profesionalisme Dosen merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu perguruan tinggi, melalui pengembangan profesionalisme yang diaplikasikan pada pengelolaan pembelajaran mahasiswa. Pengembangan profesionalisme dosen dilakukan melalui kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi pedagogic, professional, kepribadian dan sosial, yang diaplikasikan dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan pembelajaran yang dimaksud di sini adalah kegiatan-kegiatan :
  1. Menemukan kekurangan kompetensi pada diri sendiri secara reflektif;
  2. Menyusun rencana pengembangan diri;
  3. Melaksanakan rencana pengembangan diri;
  4. Mengevaluasi hasil pengembangan diri, dan;
  5. Menetapkan tindak lanjut
Pembiasaan melakukan kegiatan itu akan membentuk kemampuan belajar sepanjang hayat.

5.2. JENIS-JENIS KOMPETENSI YANG PERLU DIMILIKI OLEH DOSEN UNTUK MENDAPATKAN SERTIFIKAT PENDIDIK

5.2.1. KOMPETENSI PEDAGOGIK

A. KEMAMPUAN MERANCANG PEMBELAJARAN

Batasan
Kemampuan tentang proses pengembangan mata kuliah dalam kurikulum, pengembangan bahan ajar, serta perancangan strategi pembelajaran
Sub Kompetensi
  • Menguasai berbagai perkembangan dan isu dalam sistem pendidikan
  • Menguasai strategi pengembangan kreatifitas
  • Menguasai prinsip-prinsip dasar belajar dan pembelajaran
  • Mengenal mahasiswa secara mendalam
  • Menguasai beragam pendekatan belajar sesuai karakteristik mahasiswa
  • Menguasai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berbasis kompetensi
  • Mengembangkan mata kuliah dalam kurikulum program studi
  • Mengembangkan bahan ajar dalam berbagai media dan format untuk mata kuliah tertentu.
  • Merancang strategi pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran
  • Merancang strategi pembelajaran mata kuliah
  • Merancang strategi pembelajaran mata kuliah berbasis ICT

B. KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN

Batasan
Kemampuan mengenal mahasiswa (karakteristik awal dan latar belakang mahasiswa), ragam teknik dan metoda pembelajaran, ragam media dan sumber belajar, serta pengelolaan proses pembelajaran
Sub kompetensi
  • Menguasai ketrampilan dasar mengajar
  • Melakukan identifikasi karakteristik awal dan latar belakang mahasiswa
  • Menerapkan beragam teknik dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa dan tujuan pembelajaran
  • Memanfaatkan beragam media dan sumber belajar dalam pembelajaran.
  • Melaksanakan proses pembelajaran yang produktif, kreatif, aktif, efektif, dan menyenangkan
  • Mengelola proses pembelajaran
  • Melakukan interaksi yang bermakna dengan mahasiswa
  • Memberi bantuan belajar individual sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
C. KEMAMPUAN MENILAI PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
Batasan
Kemampuan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap proses dan hasil belajar dengan menggunakan alat dan proses penilaian yang shahih dan terpercaya, didasarkan pada prinsip, strategi, dan prosedur penilaian yang benar, serta mengacu pada tujuan pembelajaran
Sub Kompetensi :
  • Menguasai standard dan indicator hasil pembelajaran mata kuliah sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  • Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penilaian pembelajaran.
  • Mengembangkan beragam instrument penilaian proses dan hasil pembelajaran.
  • Melakukan penilaian proses dan hasil pembelajaran secara berkelanjutan.
  • Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran secara berkelanjutan.
  • Memberikan umpan balik terhadap hasil belajar mahasiswa.
  • Menganalisis hasil penilaian pembelajaran dan refleksi proses pembelajaran
  • Menindaklanjuti hasil penilaian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

D. KEMAMPUAN MEMANFAATKAN HASIL PENELITIAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

Batasan
Kemampuan melakukan penelitian pembelajaran serta penelitian bidang ilmu, mengintegrasikan temuan hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dari sisi pengelolaan pembelajaran maupun pembelajaran bidang ilmu.
Sub Kompetensi
  • Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penelitian pembelajaran (instructional research) dalam berbagai aspek pembelajaran.
  • Melakukan penelitian pembelajaran berdasarkan permasalahan pembelajaran yang otentik.
  • Menganalisa penelitian pembelajaran.
  • Menindaklanjuti hasil penelitian pembelajaran untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

5.2.2. KOMPETENSI PROFESIONAL

Batasan
Profesionalisme merupakan sikap yang lahir dari keyakinan terhadap pekerjaan yang dipegang sebagai sesuatu yang bernilai tinggi sehingga dicintai secara sadar, dan hal itu nampak dari upaya yang terus menerus dan berkelanjutan dalam melakukan perbaikan yang tiada hentinya. Jadi kompetensi profesional adalah suatu kemampuan yang tumbuh secara terpadu dari pengetahuan yang dimiliki tentang bidang ilmu tertentu, ketrampilan menerapkan pengetahuan yang dikuasai maupun sikap positif yang alamiah untuk memajukan, memperbaiki dan mengembangkannya secara berkelanjutan, dan disertai tekad kuat untuk mewujudkan sikap (attitude) dan perilaku (behavior) ke arah menghasilkan peserta didik yang mempunyai hasrat, tekad, dan kemampuan memajukan profesi yang berdasarkan ilmu dan teknologi. Dengan sikap dan perilaku, dosen melakukan perbaikan yang berkelanjutan, meningkatkan efisiensi secara kreatif melalui peningkatan produktivitas dan optimalisasi pendayagunaan sumber-sumber yang ada di sekitarnya. Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu bentuk proses kreatif dosen dalam memajukan horizon ilmu pengetahuan dan teknologi yang seyogyanya membawa pengaruh kepada kebudayaan dan peradaban. Hasil dari penelitian, eksperimen dan pengembangan itu diperkenalkan oleh dosen kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan pemecahan masalah masyarakat,  peningkatan efisiensi dunia usaha dan industri, serta perbaikan mental masyarakat yang menunjang pembangunan watak dan kesejahteraan bangsa. Pengabdian kepada masyarakat merupakan suatu upaya penyebarluasan dan penerapan hasil penelitian dosen sebagai kegiatan pengembangan untuk memajukan kebudayaan dan peradaban masyarakat melalui kemajuan teknologi, kiat, ataupun kebijakan yang berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dosen. Melalui kompetensi profesional, dosen secara dinamis mengembangkan wawasan keilmuan, menghasilkan ilmu, seni, dan teknologi berdasarkan penelitian, dan menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat dari hasil penelitian, dan pada akhirnya mengembangkan kebudayaan dan peradaban masyarakat sebagai pemangku kepentingan.
Sub Kompetensi

A. PENGUASAAN MATERI PELAJARAN SECARA LUAS DAN MENDALAM

Penguasaan dosen terhadap materi pelajaran dalam bidang ilmu tertentu secara luas diartikan sebagai kemampuan dosen untuk memahami tentang asal usul, perkembangan, hakikat dan tujuan dari ilmu tersebut. Sementara itu, penguasaan yang mendalam berarti kemampuan dosen untuk memahami cara dan menemukan ilmu, teknologi dan atau seni, khususnya tentang bidang ilmu yang diampunya. Selanjutnya, dosen juga mempunyai kemampuan memahami nilai, makna dan kegunaan ilmu terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan dalam kehidupan manusia, sehingga mempunyai dampak kepada kebudayaan dan peradaban.  Bersamaan dengan itu keterbatasan serta batasan materi pelajaran, dalam kaitannya dengan etika ilmu, tradisi dan budaya akademis merupakan yang perlu dikuasai dosen sebagai landasan moral untuk menghindari kerancuan dan kemudaratan (hazard) yang mungkin ditimbulkannya. Dengan demikian, penguasaan materi yang luas dan mendalam dalam suatu bidang ilmu tertentu sangat erat berkaitan dengan filosofi bidang ilmu yang ditekuni. Dalam hal ini, diharapkan dosen akan menyadari :
  • Pentingnya memiliki pengetahuan yang sangat mendalam dalam suatu bidang ilmunya, dan terus menerus terpacu untuk mencari lebih banyak pengetahuan yang berkenan dengan bidang ilmunya.
  • Pentingnya bergabung dan mengukur diri di dalam kelompok atau asosiasi profesi, berpartisipasi aktif di dalamnya, sebagai wahana untuk mengembangkan diri secara profesional.
  • Pentingnya kemampuan menempatkan diri sebagai seorang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan bidang ilmu dan seninya, dan siap mengambil langkah inisiasi untuk pengembangan maupun pemecahan masalah.

B. KEMAMPUAN MERANCANG, MELAKSANAKAN, DAN MENYUSUN LAPORAN PENELITIAN

Kemampuan ini berkaitan dengan pemahaman dan ketrampilan dosen tentang metodologi ilmiah, rancangan penelitian dan atau percobaan, serta kemampuan mengorganisasikan dan menyelenggarakan penelitian bidang ilmu dari perumusan masalah, menyusun hipotesis, perancangan data dan alat yang akan digunakan, serta metoda analisis yang mendasarinya. Selanjutnya dosen mampu menerapkan rancangan, metode dan analisis tersebut dalam melaksanakan penelitian, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.  Akhirnya semua itu dapat dituliskan dalam suatu laporan yang sistemik, bahkan dapat dikembangkan sebagai bahan utama dalam menyusun karya ilmiah untuk pertemuan ilmiah dan atau jurnal ilmiah.

C. KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN DAN MENYEBARLUASKAN INOVASI

Dosen harus mampu mengembangkan hasil penelitian ke dalam bentuk yang dapat diterapkan untuk kepentingan tertentu, misalnya berupa teknik, kiat, dan kebijakan. Seorang dosen seyogyanya mempunyai motivasi untuk menyebarluaskan temuan dan hasil penelitiannya itu. Oleh karena itu kemampuan dalam bidang ilmu teknologi dan/.atau seni yang berdasarkan penelitian seseorang dapat diukur dari kegiatan kesarjanaan dan menunjukkan kemampuan yang berkesinambungan dengan ketertarikan yang nyata terhadap kegiatan akademis dan intelektual. Hal itu Nampak dari berbagai karyanya, antara lain berupa penulis bersama (co-authorship), serta memberi sumbangan yang bermakna dalam hal-hal kajian dan laporan yang bersifat kependidikan, makalah kajian telaah atau tinjauan (review), menulis buku ajar atau sebagai bab dalam suatu buku ajar, melayani kegiatan penyuntingan (editorial), pendayagunaan media elektronik dalam menyebarkan hasil penelitian, surat kepada penyunting majalah ilmiah (jorurnal), menyusun bahan silabus berdasarkan hasil penelitiannya, serta mengelola pertemuan ilmiah khusus dan laboratorium.

D. KEMAMPUAN MERANCANG, MELAKSANAKAN DAN MENILAI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Hasil penelitian yang diperoleh lazimnya tak dapat langsung diterapkan melainkan perlu dikembangkan lagi agar dapat diterapkan di kalangan masyarakat. Untuk itu seorang dosen yang profesional perlu mempunyai kemampuan untuk melakukan pengembangan sebagai bagian kelanjutan dari penelitian. Dalam hal ini, dosen diharapkan memiliki kemampuan melaksanakan rancangan penerapan tersebut baik dalam tingkat percobaan maupun dalam tingkat penyebaran secara masif. Hasil penerapan selanjutnya harus dapat dinilai oleh dosen untuk perbaikan lanjutan maupun sebagai bahan penelitian selanjutnya. Evaluasi dua arah tersebut memainkan peranan penting bagi pengembangan wawasan dan kompetensi dosen yang bersangkutan, serta mendorong terjadinya perbaikan ke arah optimalisasi dan efisiensi yang memajukan teknologi masyarakat dan berdampak terhadap perkembangan kebudayaan dan peradaban.

5.2.3. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

Batasan
Kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa, kolega, karyawan dan masyarakat untuk menunjang pendidikan
Sub Kompetensi
  • Kemampuan menghargai keragaman sosial dan konservasi lingkungan
  • Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien dan jelas
  • Kemampuan menghargai pendapat orang lain
  • Kemampuan membina suasana kelas
  • Kemampuan membina suasana kerja
  • Kemampuan mendorong peran serta masyarakat

5.2.4. KOMPETENSI SOSIAL

Batasan
Sejumlah nilai, komitmen, dan etika professional yang mempengaruhi semua bentuk perilaku dosen terhadap mahasiswa, teman sekerja, keluarga dan masyarakat, serta mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, termasuk pengembangan diri secara professional.
Sub Kompetensi :
  • Empati (empathy): Meletakkan sensitifitas dan pemahaman terhadap bagaimana mahasiswa melihat dunianya sebagai hal yang utama dan penting dalam membantu terjadinya proses belajar.
  • Berpandangan positif terhadap orang lain, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki: Menghormati harga diri dan integritas mahasiswa, disertai dengan adanya harapan yang realistis (positif) terhadap perkembangan dan prestasi mereka.
  • Berpandangan positif terhadap diri sendiri, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki: Mempunyai harga diri dan integritas yang baik, disertai dengan tuntutan dan harapan yang realistis (positif) terhadap diri
  • Genuine (authenticity): Bersikap tidak dibuat-buat, jujur dan ‘terbuka’ mudah ‘dilihat’ orang lain.
  • Berorientasi pada tujuan: Senantiasa komit pada tujuan, sikap, dan nilai yang luas, dalam, serta berpiusat pada kemanusiaan. Semua perilaku yang tampil berorientasi pada tujuan.

 VI. PENUTUP

Tiada gading yang tak retak, masih ada lagit di atas langit yang kita pandangi setiap hari, tidaklah cukup jika dedaunan seluruh alam dikumpulkan untuk menjadi kertas, ranting-ranting pohon di seluruh alam dijadikan pena, dan lautan dijadikan tintanya, untuk menuliskan ilmuNya yang maha Sempurna. Selain ini, jika pada tulisan ini ada kebaikan yang terkandung di dalamnya maka hal tersebut berasal dari Allah SWT, dan jika ada kekurangan atau kesalahan yang kurang berkenan maka hal tersebut murni berasal dari kekurangan penulis.
Semoga tulisan ini dan beberapa link terkait dapat bermanfaat untuk memajukan kualitas sumberdaya manusia Indonesia di tengah keberagamannya, di tengah kekayaan alamnya, di tengah sudut pandang yang bebeda-beda untuk memajukan Bangsa ini.
Tak lupa pula kami berharap agar para pembaca dapat meluangkan sedikit doa untuk kebaikan bagi keluarga penulis dan ampunan atas kekhilafan yang pernah penulis lakukan.
Terimakasih banyak juga saya sampaikan atas bimbingan Kanda Fitra Jaya atas proses dan sosialisasi sertifikasi dosen gelombang-2 Tahun 2016 di Kopertis Wilayah 9 Sulawesi Selatan beserta Tim Pelaksananya. Semoga upayanya dalam sosialisasi sertifikasi dosen mendapatkan balasan yang berlipat ganda dariNya, untuk pribadi, keluarga, lingkungan kopertis 9, dan lingkungan masyarakatnya. Amin.
fitrajaya-sosialisasi-di-kopertis-9-mks-2016-1
hasil-kelulusan-serdos-gelombang-2-2016_duddy-arisandi
sertifikat-dosen-profesional_duddy-arisandi
Soroako, 15-November-2016
Ir. Duddy Arisandi, S.T., M.T.
Dosen Akademi Teknik Soroako

Friday, August 24, 2018

pelatihan Beban Kerja Dosen

Bagi dosen yang lulus serdos 2018 yang belum mengikuti pelatihan Beban Kerja Dosen, silahkan download materi dan cara pengisian BKD serta software BKD yang diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah I Sumatera Utara.

http://seminar-id.com/berita-773-download-materi-workshop-beban-kerja-dosen-yang-diselenggarakan-oleh-lldikti-wilayah-i-sumatera-utara.html

Wednesday, August 15, 2018

PENGAJUAN ISSN



1. Pengajuan ISSN masih menggunakan prosedur yang sama, 
2. Sistem Repositori Ilmiah Nasional dikembangkan untuk upload data hasil penelitian agar terbuka dan memberi manfaat bagi masyarakat luas. 
3. Rujukan (Rumah Jurnal Keilmuan)
menjadi alternatif hosting bagi jurnal baru yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi, lembaga penelitian, asosiasi bidang ilmu, dll yang kesulitan untuk menerbitkan jurnal karena keterbatasan dana dan tidak punya ahli IT.
Materi hasil workshop ISSN LIPI,  Jakarta, 7 Agustus 2018 bisa didownload di

Mencari publikasi



1. Silahkan cari jurnal terindeks Scopus di sini :
2. Untuk melihat jurnal tersebut masuk kategori Q berapa, lihat di :
3. Untuk mencari jurnal open access, silahkan cari di
4. Master Journals list yang ada di WoS/Clarivate dapat dilihat di:
5. Untuk mencari jurnal terakreditasi nasional, silahkan lihat di:

Friday, June 29, 2018

Reference Management Software Comparison

hai para pembaca yang mengikuti web bayu purbha sakti. saya akan menampilkan perbandingan beberapa aplikasi pengolah referensi.



beberapa gambar di atas dapat dilihat secara lengkap pada file pdf. saya juga akan menyisipkan file pdfnya. 




KUM PENELITIAN



1. Buku referensi, mak 40
2. Monograf, mak 20
3. Book chapter int, mak 15
4. Book chapter nas, mak 10
5. Jurnal int bereputasi & berfaktor dampak, mak 40
6. Jurnal int bereputasi, mak 30
7. Jurnal int di luar kategori 6, mak 20
8. Jurnal nas terakreditasi, mak 25
9. Jurnal nasional indek DOAJ bhs Indonesia, mak 15
10. Jurnal nasional indek DOAJ bhs Inggris, mak 20
11. Jurnal nasional, mak 10
12. Jurnal ilmiah yg ditulis dgn bhs resmi PBB namun tidak memenuhi syarat sbg jurnal int, mak 10
13. Hasil penelitian int yang tidak dipublikasikan ber ISSN/ISBN, mak 15
14. Hasil penelitian nas yang tidak dipublikasikan ber ISSN/ISBN, mak 10
15. Poster dalam prosiding int, mak 10
16. Poster dalam prosiding nas, mak 5
17. Hasil penelitian disajikan dalam seminar/symposium/lokakarya, tetapi tidak dimuat alam prosiding yang dipublikasikan int, mak 5
18. Hasil penelitian disajikan dalam seminar/symposium/lokakarya, tetapi tidak dimuat alam prosiding yang dipublikasikan nas, mak 3
19. Hasil penelitian/pemikiran yang tidak disajikan dalam seminar/symposium/lokakarya, tetapi dimuat dalam prosiding int, mak 10
20. Hasil penelitian/pemikiran yang tidak disajikan dalam seminar/symposium/lokakarya, tetapi dimuat dalam prosiding nas, mak 5
21. Hasil penelitian/pemikiran yang tidak disajikan dalam Koran/majalah popular/umum, mak 1
22. Hasil penelitian atau pemikiran atau kerjasama industri yang tidak dipublikasikan (tersimpan dalam perpustakaan), mak 2
23. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah yang diterbitkan (ber ISBN), mak 15
24. Mengedit/menyunting karya ilmiah dalam bentuk buku yang diterbitkan (ber ISBN), mak 10
25. Membuat rancangan dan karya teknologi/seni yang dipatenkan secara internasional, mak 60
26. Membuat rancangan dan karya teknologi/seni yang dipatenkan secara nasional, mak 40
27. Membuat rancangan dan karya teknologi yang tidak dipatenkan; rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan; karya sastra, int, 20
28. Membuat rancangan dan karya teknologi yang tidak dipatenkan; rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan; karya sastra, nas, 15
29. Membuat rancangan dan karya teknologi yang tidak dipatenkan; rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan; karya sastra, lokal, 10.
Sumber: Pedoman Operasional PAK Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen, tahun 2015

Semua nilai kum tersebut tergantung dari tim PAK di PT dan kopertis masing2.

Tuesday, June 26, 2018

CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masrakat

Call Paper Jurnal                             
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masrakat
Terbit Perdana Agustus 2018
Vol.1 No. 1 Tahun 2018
biaya (GRATIS)

Submit online: Link: http://journal.ilininstitute.com/index.php/caradde

Email: ilininstitute@gmail.com

Editor
+6282275641545

Monday, June 25, 2018

Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara

Call for paper Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara (JPDN) Vol 4 No 1 Juli 2018
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pgsd
ISSN 2579-6461 (Online), ISSN 2460-6324 (Print)
Focus & Scope : berbagai aspek penelitian ke-SD-an
Fasilitas:
1) 2 eksemplar jurnal sekaligus pengiriman diseluruh Indonesia
2) Hasil uji plagiasi PDF dan Link dari software Plagiarisma.Net Versi Premium (sesuai surat edaran Dikti nomor 1773/D2/KP/2016 12 juni 2016)
3) Prefix DOI
4) Terindex:Google Scholar, Crossref, Sinta (Ristekdikti), ISJD (lipi), Indonesia OneSearch (Perpusnas) dll.
Submit atikel di s.id/jpdn kontak email jurnal_jpdn@unpkediri.ac.id WA 085646557006 (kukuh) atau langsung WA dg klik link ini https://api.whatsapp.com/send?phone=6285646557006&text=

Monday, May 28, 2018

Memaknai istiqomah



Segala puji hanya milik Allah semata Tuhan penguasa alam semesta. Semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada utusan-Nya yang mulia yakni teladan kita Nabi Muhammad SAW.

Sesungguhnya nikmat Allâh Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya tidak terbatas. Di antara nikmat yang paling besar adalah nikmat iman dan islam. Demikian juga nikmat istiqomah di atas iman. Hal ini ditunjukkan oleh hadits di bawah ini:
Dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: “Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu istiqomahlah”. [HR Muslim, no. 38].
MAKNA ISTIQOMAH
Imam Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah (wafat tahun 795 H) berkata menjelaskan makna istiqomah dan kedudukan hadits ini dengan mengatakan: “Istiqomah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama yang lurus, dengan tanpa membelok ke kanan atau ke kiri. Dan istiqomah mencakup melakukan semua ketaatan yang lahir dan yang batin dan meninggalkan semua perkara yang dilarang. Maka wasiat ini mencakup seluruh ajaran agama”.[1]
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 112.
فَٱسۡتَقِمۡ كَمَآ أُمِرۡتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطۡغَوۡاْۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٞ ١١٢
Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. [Hûd/11:112].
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Syûrâ ayat 15.
فَلِذَٰلِكَ فَٱدۡعُۖ وَٱسۡتَقِمۡ كَمَآ أُمِرۡتَۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡۖ وَقُلۡ ءَامَنتُ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِن كِتَٰبٖۖ وَأُمِرۡتُ لِأَعۡدِلَ بَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمۡۖ لَنَآ أَعۡمَٰلُنَا وَلَكُمۡ أَعۡمَٰلُكُمۡۖ لَا حُجَّةَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ يَجۡمَعُ بَيۡنَنَاۖ وَإِلَيۡهِ ٱلۡمَصِيرُ ١٥
Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan istiqomahlah (tetaplah dalam agama dan lanjutkanlah berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan katakanlah: “Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allâh dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allâh-lah tuhan kami dan tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu, tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allâh akan mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah tempat kembali (kita)”. [Syûrâ/42:15].
ISTIQOMAH HATI DAN ANGGOTA BADAN
Imam Ibnu Rajab al-Hambali berkata: Pokok istiqomah adalah istiqomah hati di atas tauhid. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Ahqâf ayat 13.

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ١٣
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah (meneguhkan pendirian mereka”. [al-Ahqâf/46:13].
Ketika hati telah istiqomah di atas ma’rifah (pengetahuan) terhadap Allâh, khasyah (takut) kepada Allâh, mengagungkan Allâh, menghormati-Nya, mencintai-Nya, menghendaki-Nya, berharap kepada-Nya, berdoa kepada-Nya, tawakal kepada-Nya, dan berpaling dari selain-Nya; maka semua anggota badan juga istiqomah di atas ketaatan kepada-Nya. Karena hati merupakaN raja semua anggota badan, dan semua anggota badan merupakan tentara hati. Maka jika raja istiqomah, tentara dan rakyatnya juga istiqomah.
Di dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas bin Mâlik , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda: Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga. [HR Ahmad, no. 12636].
KEUTAMAAN ISTIQOMAH
Allâh Ta’ala telah memberitakan keutamaan besar yang akan diraih oleh orang-orang yang istiqomah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Fushshilat ayat 30.
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ ٣٠
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allâh” kemudian mereka istiqomah (meneguhkan pendirian mereka), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan jannah yang telah dijanjikan Allâh kepadamu”. [Fushshilat/41:30].
MOHON AMPUNAN MELENGKAPI ISTIQOMAH
Manusia tidak akan mampu melaksanakan agama ini secara menyeluruh dengan sempurna. Oleh karena itulah Allâh Ta’ala memerintahkan istighfar setelah memerintahkan istiqomah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Fushshilat ayat 6.
قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞ فَٱسۡتَقِيمُوٓاْ إِلَيۡهِ وَٱسۡتَغۡفِرُوهُۗ وَوَيۡلٞ لِّلۡمُشۡرِكِينَ ٦
Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka istiqomahlah (tetaplah pada jalan yang lurus) menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya. [Fush-shilat/41:6].
Inilah sedikit penjelasan mengenai istiqomah. semoga penjelasan ini bermanfaat. Wallâhu A’lam.

Keutamaan Membaca Al-Qur’an



Segala puji hanya milik Allah semata Tuhan penguasa alam semesta. Semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada utusan-Nya yang mulia yakni teladan kita Nabi Muhammad SAW.

Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Terdapat banyak dalil yang berisi motivasi untuk membaca Al-Qur’an, merenungi makna dan mengamalkannya. Tujuan membaca Al-Qur’an bukan hanya sekedar membaca dan melewati ayat-ayatnya saja serta mengkhatamkan bacaannya sebanyak sepuluh atau dua puluh kali. Bukan ini maksudnya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Shod ayat 29.
كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٢٩
29. Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
Maksud dan tujuan utamanya adalah mengambil manfaat dari Al-Qur’an dan mengamalkannya. Membaca Al-Qur’an merupakan sarana dan jalan untuk mengamalkan Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an sendiri adalah sebuah amal shalih, namun kita tidak mengkhususkan hanya membaca Al-Qur’an dan berhenti di sana. Lebih dari itu, kita harus merenungi makna dan mengamalkannya, sehingga kita bisa menjadi hamba yang mengambil manfaat dari ayat-ayat Al-Qur’an.
Adapun orang-orang yang hanya membaca Al-Qur’an dan tidak mengamalkannya, maka Al-Qur’an itu akan menuntutnya pada hari kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu
 “Al-Qur’an itu akan menjadi hujjah/bukti yang membelamu atau yang akan menuntutmu” (HR. Muslim no. 223).
Al-Qur’an menjadi bukti yang membela kita, jika kita mengamalkan kandungannya. Al-Qur’an akan menuntut kita, jika kita tidak mengamalkannya. Sesungguhnya Al-Qur’an akan menjadi musuh pada hari kiamat bagi orang-orang yang membaca dan menghafalnya saja, namun menyelisihi dan tidak mengamalkannya.
Beberapa adab penting yang perlu diperhatikan dalam membaca Al-Qur’an:
1- Hendaklah yang membaca Al-Qur’an berniat ikhlas, mengharapkan ridha Allah, bukan berniat ingin cari dunia atau cari pujian.
2- Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan mulut yang bersih. Bau mulut tersebut bisa dibersihkan dengan siwak atau bahan semisalnya.
3- Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci. Namun jika membacanya dalam keadaan berhadats dibolehkan berdasarkan kesepakatan para ulama.
4- Mengambil tempat yang bersih untuk membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu, para ulama sangat menganjurkan membaca Al-Qur’an di masjid. Di samping masjid adalah tempat yang bersih dan dimuliakan, juga ketika itu dapat meraih fadhilah i’tikaf.
5- Menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an. Duduk ketika itu dalam keadaan sakinah dan penuh ketenangan.
6- Memulai membaca Al-Qur’an dengan membaca ta’awudz. Bacaan ta’awudz menurut jumhur (mayoritas ulama) adalah “a’udzu billahi minasy syaithonir rajiim”. Membaca ta’awudz ini dihukumi sunnah, bukan wajib.
Perintah untuk membaca ta’awudz di sini disebutkan dalam Al-Qur’an surat An Nahl ayat 98.
فَإِذَا قَرَأۡتَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ ٩٨
98. Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk
7- Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surat selain surat Bara’ah (surat At-Taubah). Catatan: Memulai pertengahan surat cukup dengan ta’awudz tanpa bismillahir rahmanir rahim.
8- Hendaknya ketika membaca Al-Qur’an dalam keadaan khusyu’ dan berusaha untuk mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang dibaca.
Begitu istimewanya pahala membaca alQuran. Bila kita mendengar al Qur’an dibacakan maka hendaknya menyimaknya dengan baik. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al A’raaf ayat 204,
وَإِذَا قُرِئَ ٱلۡقُرۡءَانُ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُۥ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ٢٠٤
204. Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat
Maka, tidakkah kita ingin menjadi bagian dari golongan yang mendapat pahala membaca alQuran? Dengan terus membacanya, bahkan tidak sekadar membacanya. Sebab Allah juga telah memandu kita agar membaca al Qur’an dengan sebaik-baik bacaan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat al Muzammil ayat 4.
 أَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيلًا ٤
4. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan
Pahala membaca alQuran akan kita dapatkan dalam perjalanan di dunia hingga akhirat kelak.
Pahala Membaca alQuran adalah mendapat ketenangan dan dimuliakan Allah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dan tidaklah berkumpul sekelompok orang di rumah dari rumah Allah yang membaca kitabullah serta saling mempelajarinya di antara mereka, kecuali diturunkan atas mereka ketenangan dan dilimpahkan rahmat, dan dikelilingi malaikat.” (HR. Muslim Nomor 4867)
Baru membacanya saja sudah mendapat imbalan pahala membaca alQuran berupa ketenangan dan kemuliaan dari Allah. Dan inilah kunci kebahagiaan. Sebab dengan ketenangan kita akan bahagia di dunia, dan dengan kemuliaan dari Allah maka kita akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat.
Pahala Membaca alQuran adalah diangkatnya derajat.
Berkata Umar, bahwa Nabi kalian shalallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dan merendahkan dengannya yang lainnya dengan kitab al quran.” (HR. Ibnu Majah Nomor 214)
Selain mendapat ketenangan dan kemuliaan, kita juga akan mendapat pahala membaca alQuran berupa terangkatnya derajat nilai hidup kita.
Pahala Membaca alQuran adalah setiap huruf memiliki satu pahala kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan Alif Laam Miin itu satu huruf, tetapi Alif itu satu huruf dan Laam itu satu huruf dan Miim itu satu huruf.” (HR. At Tirmidzi Nomor 2835)
Bila dua pahala membaca alQuran sebelumnya bisa kita dapatkan tunai dalam kehidupan dunia, maka pahala yang ketiga ini merupakan catatan kebaikan untuk bekal di akhirat kelak. Sekali kita membaca satu hurufnya maka akan mendapat sepuluh pahala membaca alQuran.
Pahala Membaca alQuran adalah mendapat syafaat/ pertolongan di hari kiamat.
Dari Abi Umamah al Baahili radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah al Qur’an maka ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat bagi yang membacanya.” (HR. Muslim Nomor 1337).
Bukan sekadar mendapat cahaya di hari kiamat, juga akan mendapat pahala membaca alQuran berupa syafaat/ pertolongan. Sungguh setiap kita perlu syafaat di hari kiamat. Salah satu syafaat itu bisa kita dapatkan dari al Qur’an, tentu bila kita rajin membaca al Qur’an.
Pahala Membaca alQuran adalah mendapat tempat sesuai akhir bacaan al Qur’an.
Dari Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dikatakan kepada sahabat al Qur’an, ‘Bacalah dan mendakilah! Bacalah dengan tartil sebagaimana kamu membaca dengan tartil di dunia! Maka sesungguhnya tempatmu di akhir ayat yang kamu baca.’” (HR. Abu Dawud Nomor 1252)
Begitulah selanjutnya, tempat kita di akhirat pun sesuai akhir bacaan al Qur’an. Sampai ayat mana kita membacanya, maka itulah tingkatan tempat kita sebagai pahala membaca alQuran yang akan kita dapatkan.
Pahala Membaca alQuran adalah kedua orang tuanya mendapat mahkota
Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca AlQur'an dan melaksanakan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya pada hari kiamat nanti akan dipakaikan mahkota yang sinarnya lebih terang dari pada sinar matahari di dalam rumah-rumah didunia. (HR. Abu Daud Nomor 1241)
Inilah puncaknya, mendapat mahkota yang bersinar kemilau. Sehingga tidak hanya dimuliakan di akhirat, melainkan juga dikenali kemuliaannya di akhirat kelak. Dan yang lebih membahagiakan lagi, bahwa kita dapat memuliakan kedua orang tua.




Followers