Wednesday, January 18, 2012

Isti’adzah ato ta'awudz


Al Isti’adzah berarti permohonan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari setiap yang jahat. Al ’Iyadzah (permohonan pertolongan) dalam usaha menolak kejahatan, sedangkanAl Layadzu (permohonan pertolongan) dalam upaya memperoleh kebaikan.
A’udzubillahi minasy syaithanir rajim berarti “Aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk”, agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku, atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang Dia perintahkan. Atau agar ia tidak menyuruhku mengerjakan apa yang Dia larang, karena setan itu tidak ada yang bisa mencegahnya untuk menggoda kecuali Allah.
Oleh karena itu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyuruh manusia agar menarik dan membujuk hati setan jenis manusia dengan cara menyodorkan suatu yang baik kepadanya supaya dengan demikian dia berubah tabiatnya dari kebiasannya mengganggu orang lain. Selain itu, Allah juga memerintahkan untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari setan jenis jin, karena dia tidak menerima pemberian dan tidak dapat dipengaruhi dengan kebaikan, sebab tabiatnya jahat dan tidak ada yang dapat mencegahnya dari dirimu kecuali Rabb yang menciptakannya.
Inilah makna yang terkandung dalam tiga ayat Al Qur’an. Pertama, firman-Nya dalam surat Al A’raf ayat 199 yang artinya, “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan kebaikan dan berpaling dari orang-orang yang bodoh.”
Makna di atas berkenaan dengan muamalah terhadap musuh dari kalangan manusia.
Kemudian, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al A’raf: 200). Berlindung kepada Allah maksudnya adalah membaca a’udzubillahi minasy syaithonir rajim.
Dalam surat Al Mukminun Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. Dan katakanlah: ‘Ya Rabb-ku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Rabb-ku, dari kedatangan mereka kepadaku.” (Al Mukminun: 96-98).
Dan dalam surat Fushshilat ayat 34-36 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Dalam bahasa Arab, kata syaithan (setan) berasal dari kata syathanberarti jauh. Jadi, syaitan itu tabiatnya jauh dari tabiat manusia, dan dengan kefasikannya dia sangat jauh dari segala macam kebaikan.

No comments:

Followers