Saturday, December 31, 2022

Textbooks used in elementary schools

 The textbooks used in elementary schools will influence the mindset of elementary school children. The government must make plans, implement and evaluate the textbooks used. The government must make state elementary schools as quality educational institutions in terms of literacy in reading elementary school books from the government. The government must produce a generation of public elementary school students who are intelligent in understanding various information from various school textbooks.

Tuesday, December 13, 2022

SITUS GRATIS YANG BERGUNA UNTUK TIK MENGETIK

 Info Link download buku,jurnal,plagiasi dlll silahkan Pilih link di bawah ini :

• Google Scholar : https://scholar.google.co.id

• Mendeley : https://www.mendeley.com/search/

• Ebook https://www.pdfdrive.com

• Ebook https://www.googlebook.com

• Ebook https://123dok.com

• Ebook https://fdokumen.com

• Perpusnas : http://e-resources.perpusnas.go.id/

• Portal Garuda : http://garuda.ristekbrin.go.id

• Moraref : http://moraref.kemenag.go.id/

• Doaj : https://doaj.org/

• Many Books : https://manybooks.net

• Libri vox : https://Librivox.org/

• Scribd : http://id.scribd.com/

• International digital children's library : https://en.childrenslibrary.org/

• Academia : https://Academia.edu.

• Wiley Online Library : https://onlinelibrary.wiley.com

• Science direct : https://sciencedirect.com/

• Gutenberg : https://gutenberg.org/

• Open Library : https://openlibrary.org/

• Neliti : https://neliti.com/

• Questia Public Library : https://Questia.com/

• Wikibooks: https://Wikibooks.org/

• Slide share : https://slideshare.net/

• Free computer books : https://freecomputerbooks.net/

• Online computer books : htps://onlinecomputerbooks.com

• Book yards : https://bookyards.com/

• Bookboon : https://bookboon.com/

• Read print : https://readprint.com/

• Academic microsoft : https://academic.microsoft.com/

• Eureka Pendidikan : https://eurekapendidikan.com/

• Research gate : https://researchgate.net/

• OAPEN : https://oapen.org/

• JSTOR : htps://jstor.org

• Sci hub : https://scihub.org/

• IEEE : https://ieeexplore.ieee.org/Xplore/home.jsp

• EmeraldInsight : https://www.emeraldinsight.com

SITUS GRATIS PENYEDIA JASA PEMERIKSAAN PLAGIASI

http://plagiarisma.net/

http://www.plagscan.com/plagiarism-check/

http://www.quetext.com/

https://www.plagiarismsoftware.net/

http://plagiarismcheckerx.com/

Thursday, December 1, 2022

Dewantara bandingane Driyarkara

 

Metode Pembelajaran yang digunakan Ki Hajar Dewantara adalah sistem Among. Among memiliki pengertian menjaga, membina, dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana Among disebut Pamong, yang mempunyai kepandaian dan pengalaman lebih dari yang diamong. Sistem Among dalam belajar mengajar dengan metode kinder spellen (permainan anak) atau belajar sambil bermain secara
berkelompok yang bermanfaat untuk mendidik interaksi sosial kepada peserta didik.
Ada tiga metode yang dipakai oleh Ki Hadjar Dewantara dalam mengajarkan budi pekerti berdasarkan urutan-urutan pengambilan keputusan berbuat artinya kita bertindak sebaiknya berdasarkan urutanyang benar, sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari. Tiga metode tersebut adalah: ngerti, ngrasa dan nglakoni. 
Pertama, Metode ngerti maksudnya adalah memberikan pengertian yang sebanyak-banyaknya kepada anak. Di dalam pendidikan budi pekerti anak diberikan pengertian tentang baik dan buruk. Di samping itu juga diajarkan tentang aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara serta beragama. Kedua, Metode ngrasa maksudnya adalah berusaha semaksimal mungkin untuk memahami dan merasakan tentang pengetahuan yang diperolehnya. Dalam hal ini anak didik untuk dapat memperhitungkan dan membedakan antara yang benar dan yang salah. Ketiga, Metode nglakoni maksudnya adalah mengerjakan setiap tindakan, tanggung telah dipikirkan akibatnya berdasarkan pengetahuan yang telah didapatnya. Jika sudah mantap dengan tindakan yang akan dilakukan hendaknya segera dilakukan jangan ditunda-tunda.

Driyarkara bandingane Dewantara

 

Model pendidikan menurut Driyarkara mencakup empat prinsip pendidikan yaitu humanisme, humanisasi, humanistik, dan humanitas yang memiliki ciri- ciri yaitu a) memiliki kepekaan budaya (cultural sensibility) yang diwujudkan dalam menghargai pluralisme dan multikulturalisme; b) memperhatikan tantangan sejarah (historically attentive) yang terus berubah; c) mampu memprakarsai berbagai terobosan dan inovasi serta menemukan makna baru dalam berbagai dimensi kehidupan (philosophically creative); d) memiliki keunggulan akademik dan sekaligus memiliki kepedulian kepada keadilan dan ketidakadilan (academic excellence and sensitivity to justice and injustice)

Thursday, October 27, 2022

INGA - INGA KESENIAN ITU CUMA PILIHAN DAN ENGLISH TIDAK HARUS DIAJARKAN DI SD

 

Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik (Kemdikbud, 2022a). Penambahan kompetensi yang telah dilakukan di Kurikulum merdeka belajar selain profil pelajar pancasila adalah kompetensi literasi dan numerasi. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dipadukan menjadi Ilmu Pengetahuan Alam Sosial atau IPAS. Bahasa inggris tidak wajib diajarkan. Seni musik, rupa, teater, atau tari merupakan pilihan yang diajarkan di sekolah dasar.


http://kurikulum.kemdikbud.go.id/perbandingan/?jenjang=3&kurikulum1=4&kurikulum2=2

Saturday, October 15, 2022

Membangun kepribadian anak SD

 

Dua aspek dari penelitian ttg perkembangan kepribadian anak SD sampai saat ini adalah penting. Pertama, siswa kami tidak datang kepada kami dengan kepribadian yang tetap dan tidak dapat diubah; seperti yang kita lihat di atas, sekolah dapat memiliki dampak positif bagi perkembangan kepribadian.

Kedua, pekerjaan kita melibatkan lebih dari mengajar membaca, matematika, sejarah, dan bentuk konten lainnya. Mereka juga termasuk membantu kami siswa mengembangkan sifat-sifat kepribadian positif yang terkait dengan prestasi sekolah dan kepuasan dengan sekolah, serta kesuksesan di kemudian hari.

Panduan berikut dapat membantu kita mencapai tujuan ini.

• Pelajari tentang siswa kami sebagai manusia.

• Contohkan ciri-ciri kepribadian yang positif.

• Gunakan contoh-contoh konkret untuk mengajarkan sifat-sifat kepribadian yang positif.

• Diskusikan ciri-ciri kepribadian positif dan hubungannya dengan kesuksesan dan pencapaian.

• Gunakan gaya manajemen kelas yang otoritatif.




Friday, September 23, 2022

SOLUSI ANAK SESUAI TEORI SANTROCK

 SOLUSI MENGATASI MASALAH YANG DIALAMI ANAK

 1. Anak yang berada dalam suatu sistem harus dipikirkan berkaitan dengan pengaruhnya.

 Anak bertingkah dalam suatu sistem sekolah dimana terdapat guru, teman, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

 2. Anak harus memperhatikan hubungan antara sekolah dan keluarga.

 Anak harus diajak untuk membuat hubungan antara keluarga dengan sekolah.

 3. Anak harus mengenal tentang komunitas, status, sosial, ekonomi, dan budaya.

 Anak harus menjalani dan belajar tanpa membedakan komunitas, status, sosial, ekonomi, dan budaya supaya anak lebih banyak memiliki pemahaman hal-hal tersebut.



Thursday, June 30, 2022

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐏𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬..?? 𝐖𝐢𝐬𝐮𝐝𝐚 𝐓𝐊 & 𝐒𝐃


🙂 𝙱𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗, 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚠𝚒𝚜𝚞𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚍𝚒 𝚊𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚎𝚕𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚜𝚠𝚊-𝚜𝚒𝚜𝚠𝚒 𝚃𝙺, 𝚂𝙳, 𝚂𝙼𝙿, 𝚍𝚊𝚗 𝚂𝙼𝚄.
𝙽𝚊𝚖𝚞𝚗 𝚍𝚒 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚓𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒, 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚛𝚒𝚜𝚒𝚑-𝚛𝚎𝚜𝚊𝚑, 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚖𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚝𝚘𝚐𝚊 𝚕𝚎𝚗𝚐𝚔𝚊𝚙 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚓𝚞𝚋𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚊𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚠𝚒𝚜𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒 𝚓𝚎𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐 𝚂𝚎𝚔𝚘𝚕𝚊𝚑 𝙳𝚊𝚜𝚊𝚛.
𝙼𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐, 𝚏𝚎𝚗𝚘𝚖𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚑𝚊𝚕 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚊𝚜𝚊, 𝚠𝚊𝚓𝚊𝚛, 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚍𝚊𝚕𝚒𝚑 𝚔𝚎𝚋𝚎𝚋𝚊𝚜𝚊𝚗, 𝚜𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐-𝚜𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐, 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚔𝚎𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚏𝚘𝚝𝚘-𝚏𝚘𝚝𝚘 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚝𝚊.
𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚜𝚊𝚢𝚊, 𝚒𝚗𝚒 𝚊𝚗𝚎𝚑.
𝙰𝚗𝚎𝚑, 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚙𝚞𝚑 𝚜𝚎𝚓𝚎𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚜𝚎𝚔𝚒𝚊𝚗 𝚙𝚊𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚛𝚎𝚝𝚊𝚗 𝚓𝚎𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚗𝚍𝚒𝚍𝚒𝚔𝚊𝚗 𝙸𝚗𝚍𝚘𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚝𝚘𝚐𝚊.
𝙰𝚗𝚎𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚙𝚛𝚒𝚑𝚊𝚝𝚒𝚗𝚔𝚊𝚗, 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚊𝚗𝚊𝚔-𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚕 𝚋𝚎𝚛𝚖𝚊𝚔𝚎 𝚞𝚙 𝚝𝚎𝚋𝚊𝚕 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚒𝚐𝚑-𝚑𝚎𝚕𝚕. 𝙸𝚗𝚒 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚊𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚍𝚛𝚞𝚖𝚋 𝚋𝚊𝚗𝚍, 𝚐𝚎𝚛𝚊𝚔 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗, 𝚕𝚘𝚖𝚋𝚊-𝚕𝚘𝚖𝚋𝚊 𝚍𝚕𝚕, 𝚖𝚎𝚕𝚞𝚛𝚞𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊 𝚔𝚎𝚙𝚘𝚕𝚘𝚜𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊.
𝙰𝚗𝚎𝚑, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚝𝚊𝚜 𝚊𝚕𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚊𝚙𝚊, 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚕𝚎𝚖𝚋𝚊𝚐𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚍𝚒𝚍𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚔𝚘𝚛 𝚝𝚞𝚛𝚞𝚝 𝚕𝚊𝚝𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚍𝚊𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊.
𝙰𝚗𝚎𝚑, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚊𝚗𝚊𝚔-𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚕 𝚒𝚝𝚞, 𝚝𝚎𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚝𝚊𝚞 𝚊𝚙𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚠𝚒𝚜𝚞𝚍𝚊. 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚒𝚕 𝚛𝚊𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚗𝚊𝚔-𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚋𝚞𝚝 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚓𝚎𝚕𝚊𝚜𝚔𝚊𝚗 𝚊𝚙𝚊 𝚏𝚞𝚗𝚐𝚜𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚕𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚝𝚘𝚐𝚊.
𝙰𝚗𝚎𝚑, 𝚊𝚗𝚎𝚑, 𝚊𝚗𝚎𝚑.
𝙺𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚗𝚊 𝚑𝚒𝚝𝚊𝚖 𝚝𝚘𝚐𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚒𝚖𝚋𝚘𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚒𝚜𝚝𝚎𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚐𝚎𝚕𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕 𝚍𝚒𝚔𝚊𝚕𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚠𝚒𝚜𝚞𝚍𝚊𝚠𝚊𝚗/𝚝𝚒 𝚜𝚎𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞 𝚍𝚒𝚙𝚎𝚛𝚔𝚞𝚕𝚒𝚊𝚑𝚊𝚗.
𝙺𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚝𝚘𝚙𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚜𝚎𝚐𝚒𝚗𝚢𝚊, 𝚜𝚞𝚍𝚞𝚝-𝚜𝚞𝚍𝚞𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚛𝚓𝚊𝚗𝚊 𝚍𝚒𝚝𝚞𝚗𝚝𝚞𝚝 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛 𝚛𝚊𝚜𝚒𝚘𝚗𝚊𝚕 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚜𝚞𝚍𝚞𝚝 𝚙𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐. 𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚝𝚊𝚝𝚞𝚜 𝚜𝚊𝚛𝚓𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚙𝚘𝚕𝚊 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚜𝚎𝚖𝚙𝚒𝚝.
𝙺𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚙𝚎𝚖𝚒𝚗𝚍𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚔𝚞𝚗𝚌𝚒𝚛 𝚝𝚘𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚒𝚛𝚒 𝚔𝚎 𝚔𝚊𝚗𝚊𝚗 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚒𝚖𝚋𝚘𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚝𝚎𝚛𝚒, 𝚝𝚎𝚘𝚛𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚛𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚍𝚘𝚜𝚎𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚞𝚔 𝚔𝚎 𝚍𝚞𝚗𝚒𝚊 𝚋𝚊𝚛𝚞, 𝚢𝚊𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚞𝚗𝚒𝚊 𝚊𝚙𝚕𝚒𝚔𝚊𝚜𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚊𝚖𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚒𝚕𝚖𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚍𝚊𝚙𝚊𝚝.
𝙱𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚕𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚝𝚊𝚜𝚜𝚎𝚕 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚝𝚘𝚙𝚒 𝚝𝚘𝚐𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚐𝚞𝚛𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚛𝚓𝚊𝚗𝚊 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚝𝚊𝚑𝚞.
𝚂𝚎𝚖𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚓𝚎𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚔𝚘𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚜𝚊𝚛 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚗𝚐𝚊𝚑, 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝙿𝚊𝚞𝚍 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚃𝙺.
𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚠𝚒𝚜𝚞𝚍𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚐𝚞𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚞𝚙𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚌𝚊𝚙𝚊𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚕𝚎𝚠𝚊𝚝𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚓𝚎𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚗𝚍𝚒𝚍𝚒𝚔𝚊𝚗, 𝚜𝚎𝚛𝚝𝚊 𝚔𝚎𝚋𝚎𝚛𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚒𝚑 𝚙𝚎𝚗𝚍𝚒𝚍𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚌𝚒𝚝𝚊-𝚌𝚒𝚝𝚊𝚔𝚊𝚗,
𝙼𝚊𝚔𝚊 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐, 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚠𝚒𝚜𝚞𝚍𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚐𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚜𝚎𝚒𝚛𝚒𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚔 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚊𝚖𝚒 𝚒𝚝𝚞. 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚊𝚗 𝚠𝚒𝚜𝚞𝚍𝚊 𝚜𝚊𝚛𝚓𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚒𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚛𝚞𝚗.
𝙳𝚞𝚕𝚞, 𝚠𝚒𝚜𝚞𝚍𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚛𝚝𝚒 𝚜𝚊𝚛𝚓𝚊𝚗𝚊. 𝚂𝚊𝚊𝚝 𝚒𝚗𝚒, 𝚎𝚗𝚝𝚊𝚑.
𝙹𝚒𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚒 𝚜𝚊𝚛𝚊𝚗, 𝚊𝚍𝚊 𝚋𝚊𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚔𝚜𝚊𝚗𝚊𝚊𝚗 𝚊𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚜𝚎𝚛𝚞𝚙𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚒𝚔𝚊𝚓𝚒 𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚏𝚊𝚊𝚝𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊. 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔𝚔𝚊𝚑 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚑𝚎𝚋𝚊𝚝 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚕𝚒𝚋𝚊𝚝𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚜𝚠𝚊-𝚜𝚒𝚜𝚠𝚒 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚑𝚊𝚕 𝚙𝚎𝚛𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚊𝚌𝚊𝚛𝚊, 𝚙𝚎𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚗𝚒, 𝚙𝚎𝚗𝚍𝚎𝚔𝚘𝚛𝚊𝚗 𝚙𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐, 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚙𝚑𝚘𝚝𝚘𝚋𝚘𝚘𝚝𝚑 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚝𝚎𝚖𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗, 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚞𝚜𝚒𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚓𝚎𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊?
𝙿𝚎𝚕𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚜𝚠𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚕𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚛𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚜𝚊𝚔𝚛𝚊𝚕 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚕𝚞 𝚊𝚗𝚊𝚔-𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚐𝚊𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚘𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚑𝚊𝚜𝚒𝚜𝚠𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚞𝚜𝚊𝚒 𝚜𝚔𝚛𝚒𝚙𝚜𝚒, 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚜𝚎𝚔𝚎𝚍𝚊𝚛 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚝𝚛𝚎𝚗𝚍 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚟𝚒𝚛𝚊𝚕.
𝙹𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚙𝚊𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐. 𝙱𝚞𝚝𝚞𝚑 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 10 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚔𝚎 𝚍𝚎𝚙𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚎𝚗𝚊𝚙𝚒 𝚐𝚎𝚕𝚊𝚛 𝚜𝚊𝚛𝚓𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚕𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕 𝚕𝚞𝚕𝚞𝚜 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚊𝚑𝚊 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚓𝚊𝚛.
𝚃𝚎𝚛𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛 𝚋𝚎𝚋𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚜𝚝𝚒 𝚍𝚒𝚙𝚒𝚔𝚞𝚕 𝚙𝚊𝚛𝚊 𝚙𝚎𝚖𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚝𝚘𝚐𝚊. 𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚋𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚔𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚊𝚗𝚊𝚔-𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚕𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚂𝙼𝚄, 𝚂𝙼𝙿, 𝚂𝙳, 𝚍𝚊𝚗 𝚃𝙺. 𝚂𝚎𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚝𝚘𝚐𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚏𝚒𝚕𝚘𝚜𝚘𝚏𝚒, 𝚊𝚙𝚊𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚜𝚎𝚔𝚎𝚍𝚊𝚛 𝚍𝚒𝚓𝚊𝚍𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚖𝚋𝚘𝚕 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚊𝚛𝚝𝚒, 𝚗𝚊𝚖𝚞𝚗 𝚖𝚊𝚖𝚙𝚞 𝚍𝚒𝚒𝚖𝚙𝚕𝚎𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚜𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚙𝚊𝚛𝚊 𝚜𝚊𝚛𝚓𝚊𝚗𝚊. 𝙰𝚊𝚖𝚒𝚒𝚗...

Tuesday, April 26, 2022

Korelasi Spearman

Korelasi Spearman adalah metode hubungan antar variabel kuantitatif, dimana datanya
tidak harus berdistribusi normal (Siegel, 1997).

Untuk data contoh pada pengujian korelasi spearman dapat didownload di link berikut: shorturl.at/nF458

Lalu pada correlate Coeffisients: centang Spearman Klik OK

Besarnya nilai koefisien korelasi -0.417 (korelasi negatif lemah), karena nilai sign.prob value=0.00 < alpha (0.05) maka tolak Ho

 


Korelasi pearson

 Korelasi pearson adalah metode hubungan antar variabel kuantitatif. Syarat data dalam korelasi pearson adalah data berdistribusi normal dengan pola hubungan linier (Walpole, 2012).

Dengan menggunakan menu stata:
Untuk data contoh pada pengujian korelasi pearson dapat didownload di link berikut:
shorturl.at/nF458 

Lalu pada correlate  Coeffisients: centang Pearson • Klik OK

Besarnya nilai koefisien korelasi 0.057 (korelasi positif lemah), karena nilai sign.prob value=0.748> alpha (0.05) Maka tidak tolak Ho

 

 


Thursday, March 24, 2022

CITATION ANALYSIS

 p123

Many university administrators are fairly conservative in their approach to citation analysis. It is not unusual to see them prefer ISI as “the gold standard” and discard Google Scholar out of hand, simply because they have heard some wild-west stories about its “overly generous” coverage. These stories are typically based one or more of the following misconceptions.


Sumber:

Harzing, A.-W. (2011). The Publish or Perish Book (Vol. 62, Issue 7). Tarma Software Research. https://doi.org/10.1002/asi.21535


NAMA DAN TAHUN DALAM PENGUTIPAN

 p195

The author-date format is one person and date you don’t want to miss. APA requires the author-date format for in-text citations. The in-text citation consists of the author’s last name and the source’s publication date.


Sumber:

Giampalmi, J. (2021). APA Style & Citations. John Wiley & Sons, Inc.


Thursday, March 10, 2022

Uji linearitas

 Secara sederhana, uji linearitas adalah pengujian untuk memeriksa apakah terdapat hubungan yang linear antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji linearitas dimaksudkan untuk menguji linear atau tidaknya data yang dianalisis.

Linearitas mendefinisikan variabel dependen (respon) sebagai fungsi linear dari variabel independen (prediktor) (Darlington, 1968). Artinya, perubahan nilai di salah satu variabel independen akan menghasilkan perubahan yang konstan pada variabel dependen. Linearitas juga merupakan karakteristik dari parameter model (Krzanowski, 1998). Adanya perubahan pada parameter akan mengarah ke perubahan yang sama dalam variabel dependen.

sumber: https://tambahpinter.com/uji-linearitas/

Thursday, January 27, 2022

PEMILIHAN JUDUL, IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH

PEMILIHAN JUDUL, IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH



A.  PEMILIHAN JUDUL

Sebelum merancang proposal, penting untuk memiliki gambaran tentang struktur umum atau garis besar topik dan urutannya (Creswell & Creswell, 2018). Pemilihan judul penelitian, baik proposal penelitian, skripsi, tesis maupun disertasi  adalah perumusan suatu gagasan yang mencakup suatu fenomena, gejala, peristiwa atau kejadian di suatu lingkungan tertentu yang dijadikan objek kajian. Peneliti dapat menulis tentang penelitian untuk tujuan mengembangkan pemahaman tanpa khawatir apakah orang lain akan menyetujui tulisan atau alasan tersebut (Harris, 2020).

Menggunakan judul dan subjudul adalah salah satu cara sederhana untuk menyediakan struktur organisasi untuk tulisan dan membuat struktur itu jelas bagi orang lain (Leedy & Ormrod, 2021). Judul penelitian harus menunjukkan secara jelas dan tegas satu atau beberapa variabel bebas yang dipandang sebagai faktor yang mendahului dan satu variabel terikat yang dipandang sebagai faktor akibat. Kedua variabel tersebut merupakan bagian dari masalah yang dituliskan di judul. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas bermula dari permasalahan akademik dalam ruang lingkup supervisi klinis yang membutuhkan segera pemecahan (Huda, 2020).

Penelitian tindakan kelas merupakan kajian secara sistimatis yang berupa upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dalam melakukan tindakan-tindakan dalam proses pembelajaran (Nurdin, 2016). Judul penelitian tindakan kelas harus berfokus pada subyek orang dan tempat dimana dilakukan penelitian yang sama. Hasil Penelitian Tindakan Kelas bisa saja dipakai untuk berbagi pengalaman dengan sesama guru atau praktisi yang mengajar bidang studi yang sama di tempat lain (Rahardjo, 2015). Penelitian tindakan kelas biasanya dilakukan di dalam atau di luar kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi pendidik untuk meningkatkan dan atau memperbaiki layanan pendidikan bagi pendidik dalam konteks pembelajaran di kelas (Susilowati, 2018).

Judul penelitian tindakan kelas harus menggunakan kata predikat berupa meningkatkan atau peningkatan. Kata yang digunakan dalam pemilihan judul akan memberikan pengetahuan sekilas untuk pembaca. Dianjurkan untuk mencari tidak hanya informasi judul yang berhubungan langsung dengan masalah tetapi juga untuk mengeksplorasi konsep yang terkait dengan masalah (Hathaway & Norton, 2018).

 

B.  IDENTIFIKASI MASALAH

Penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Rismen, Delyana, Paramitha, Dan, & Suryani, 2018). Sebagai langkah pertama untuk membiasakan diri dengan ide yang digunakan maka peneliti harus memilah yang mana yang dapat dijadikan identifikasi sumbernya (Harris, 2020). Identifikasi masalah merupakan suatu cara untuk menuliskan pernyataan- pernyataan masalah yang berada di dalam latar belakang masalah. Dalam proses mendefinisikan masalah, peneliti harus menghindari kesalahan dalam mengacaukan masalah (Hathaway & Norton, 2018). Identifikasi masalah ditulis dengan mengaitkan masalah-masalah dan dijelaskan dengan berbagai sumber atau studi literatur.

Dibutuhkan pengetahuan yang cukup tentang suatu topik untuk mengidentifikasi jenis masalah yang cenderung memberikan kontribusi penting pada penelitian (Leedy & Ormrod, 2021). Identifikasi masalah ditulis berupa kalimat- kalimat pernyataan yang menunjukan masalah. Hal yang membuat pembaca bingung akan menyebabkan mereka mempertanyakan ide dan masalah yang telah dituliskan (Creswell & Creswell, 2018). Oleh karena itu, peneliti harus bisa mengkaitkan kesesuaian antara ide dan masalah. Fokus penelitian tindakan terletak pada masalah yang spesifik dalam konteks tertentu, dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang bisa digeneralisasikan (Rahardjo, 2015).

Penyelenggaraan penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif mulai dari identifikasi permasalahan serta diagnosis keadaan, perancangan tindakan perbaikan sampai dengan pengumpulan serta analisis data dan refleksi mengenai temuan dan laporan (Nurdin, 2016). Oleh karena itu, penelitian ini memiliki rangkaian alur yang cukup panjang. Penelitian tindakan kelas tidak hanya berfokus pada identifikasi masalah tetapi juga berperan untuk mengatasi masalah dengan melakukan perubahan dan perbaikan (Prihantoro & Hidayat, 2019). Upaya perbaikan yang dilakukan ditentukan oleh pemilihan dan identifikasi yang tepat.

Pemilihan penelitian tindakan kelas akan memunculkan adanya banyak masalah yang diperbuat selama melaksanakan proses belajar mengajar (Susilowati, 2018). Masalah yang didapatkan dari kegiatan pembelajaran dapat diidentifikasi dan diteliti. Penelitian tindakan kelas dilakukan berdasarkan masalah dari proses pembelajaran (Supriyanto, 2020). Masalah proses pembelajaran yang diteliti dengan penelitian tindakan kelas diharapkan ada peningkatan dari hasil belajar siswanya salah satunya. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri berdasarkan permasalahan yang dialaminya (Rismen et al., 2018). Peneliti harus bekerja sama dengan guru kelas yang mengetahui permasalahan tersebut supaya guru tidak mengalami kesusahan dalam pengambilan data dan menjelaskan masalah dari sudut pandang peneliti.

 

C.  RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah merupakan suatu cara untuk menuliskan pertanyaan- pertanyaan masalah yang berada di dalam latar belakang masalah. Rumusan ini ditulis berupa kalimat pertanyaan yang berkaitan dengan judul dan permasalahan penelitian. Tidak ada yang bisa mengajukan pertanyaan penelitian tanpa paparan serius terhadap disiplin ilmu dan topik yang menarik (Gatrell, Bierly, Jensen, & Thakur, 2020). Memilih masalah penelitian atau pertanyaan yang baik membutuhkan keingintahuan yang tulus tentang pertanyaan yang belum terjawab (Leedy & Ormrod, 2021). Rumusan masalah ditulis berupa kalimat- kalimat pertanyaan yang menanyakan solusi dari masalah. Penelitian tindakan kelas diarahkan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang memerlukan pemecahan segera (Huda, 2020).  Persoalan dan pertanyaan yang dipecahkan dengan disertai tindakan peningkatan akan membutuhkan suatu ketrampilan. Pertanyaan umum tentang masalah penting bisa membutuhkan upaya dan keterampilan yang signifikan untuk menyempurnakan proyek penelitian yang bermanfaat (Harris, 2020).

Rumusan masalah ditulis dengan mengaitkan variabel bebas dan variabel terikat dari penelitian. Variabel penelitian tindakan kelas terdiri dari variabel masalah dan variabel tindakan (Susanti, 2017). Variabel- variabel tersebut bisa ditulis dengan pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian di dalam  atau di luar kelas. Penelitian tindakan kelas bisa dilakukan secara kolaboratif supaya masalah-masalah dapat diselesaikan dengan lebih komprehennsif (Prihantoro & Hidayat, 2019). Masalah-masalah tersebut juga harus ditanyakan sesuai dengan karakter pertanyaan penelitian tindakan kelas. Dilihat dari segi problema yang harus dipecahkan, penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik penting yaitu bahwa problema yang diangkat sehari-hari yang dihadapi oleh guru di kelas (Susilowati, 2018). Problema yang dihadapi guru dalam mengajar memang dapat diteliti untuk ditingkatkan. Hal tersebut dapat menjadi solusi bagi guru untuk meningkatkan kualitas kegiatan proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap masalah- masalah aktual dalam praktek di kelas (Nurdin, 2016).

 

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Los Angeles: SAGE Publications.

Gatrell, J. D., Bierly, G. D., Jensen, R. R., & Thakur, R. R. (2020). Research Design and Proposal Writing in Spatial Science. Cham: Springer Nature Switzerland AG.

Harris, D. (2020). Literature Review and Research Design. New York: Routledge.

Hathaway, D., & Norton, P. (2018). Understanding Problems of Practice A Case Study in Design Research. Cham: Springer Nature Switzerland AG.

Huda, F. A. (2020). Pengertian dan Konsep Penelitian Tindakan Sekolah ~ Fatkhan.web.id. Retrieved June 3, 2021, from https://fatkhan.web.id/pengertian-dan-konsep-penelitian-tindakan-sekolah/

Leedy, P. D., & Ormrod, J. E. (2021). Practical Research Planning And Design. London: Pearson.

Nurdin, S. (2016). Guru Profesional Dan Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Educative: Journal of Educational Studies (Vol. 1). https://doi.org/10.30983/EDUCATIVE.V1I1.118

Prihantoro, A., & Hidayat, F. (2019). Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Ulumuddin: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 9(1), 49–60. https://doi.org/10.47200/ulumuddin.v9i1.283

Rahardjo, M. (2015). Penelitian Tindakan Kelas (PTK): Bolehkan untuk Menyusun Tesis atau Disertasi? Retrieved June 2, 2021, from https://www.uin-malang.ac.id/r/150301/penelitian-tindakan-kelas-ptk-bolehkan-untuk-menyusun-tesis-atau-disertasi.html

Rismen, S., Delyana, H., Paramitha, A., Dan, M., & Suryani, M. (2018). Workshop Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran (Mgmp) Matematika Kota Solok, Sumatera Barat. Jurnal Pengabdian Masyarakat (Vol. 1). Retrieved from https://journal.uniku.ac.id/index.php/empowerment/article/view/1515

Supriyanto, E. (2020). Penelitian Tindakan Kelas Eko Supriyanto - SDIT Abu Bakar Ash Shidiq. Retrieved June 4, 2021, from https://sdit-abubakar.sch.id/penelitian-tindakan-kelas-eko-supriyanto/

Susanti, O. Y. (2017). Penelitian Tindakan Kelas: Upaya Meningkatkan Kemampuan Menanya Siswa melalui Literasi Informasi Mata Pelajaran IPS. Hermeneutika: Jurnal Hermeneutika, 3(2), 27. https://doi.org/10.30870/hermeneutika.v3i2.3085

Susilowati, D. (2018). Penelitian Tindakan Kelas Solusi Alternatif Problematika Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Edunomika, 2(01). https://doi.org/10.29040/jie.v2i01.175

 


Followers